SELUMA, RBTVCAMKOHA.COM - Sejumlah siswa SMAN 1 Seluma yang tinggal di Desa Simpang Kecamatan Seluma Utara Provinsi Bengkulu, nekat menantang maut.
Ketika berangkat atau pulang sekolah, mereka menyeberangi jembatan gantung yang hanya tersisa kerangka besi, tanpa papan bantalan.
Hal harus dilakukan mereka karena kondisi sungai Air Simpang sedang dalam kondisi meluap usai hujan deras, sehingga tidak bisa diseberangi dengan berjalan kaki karena arusnya yang sangat deras.
BACA JUGA:Diduga IRT Bengkulu Tengah Sengaja Akhiri Hidup, Padahal Belum Lama Menikah
Menurut keterangan mantan Kades Simpang, Aldi Jaya, jembatan gantung ini dibangun tahun 1986, ketika itu Seluma masih bagian dari Kabupaten Bengkulu Selatan.
Jembatan gantung ini merupakan jembatan penghubung antara Kelurahan Selebar Kecamatan Seluma Timur dengan Desa Simpang Kecamatan Seluma Utara.
BACA JUGA:Katanya Rumah akan Sering Dihinggapi Rezeki jika Memiliki 8 Benda Ini
"Tahun 2006 silam pernah dilakukan rehab secara swadaya dengan mengganti papan jembatan, karena sebelumnya sempat memakan korban karena papan bantalannya sudah lapuk. Namun seiring berjalannya waktu, jembatan kembali rusak akibat banjir hingga saat tidak pernah lagi direhab," terang Aldi Jaya.
Lanjutnya, selama ini para siswa asal Desa Simpang yang tidak memiliki kendaraan, biasa menyeberangi sungai ketika surut, dan menyeberangi jembatan gantung tersebut ketika sungai sedang meluap.