"Kematian saya terjadi jika saya dikubur dengan bubuk kapur. Tetapi karena Anda secara licik telah menipu saya, maka kelak negeri nusantara bentukkan Anda akan diperintah dan dijajah oleh orang orang yang berkulit putih, berhidung mancung, berambut pirang. Roh saya akan menyatu dengan orang-orang kulit putih tersebut hingga saya merasa puas," kata Kebo Iwa.
Gajah Mada yang sudah mengetahui kelemahan Kebo Iwa ketika itu lansung menyerang. Di antar pasukan Majapahit ada yang menyiapkan bubuk kapur guna mengubur Kebo Iwa agar bisa mati. Benar saja Kebo Iwa pun langsung meninggal.
Sejak kematian Kebo Iwa, maka dimulailah penaklukan Kerajaan Bali Aga oleh Majapahit yang dipimping oleh Gajah Mada beserta para Arya dari Majapahit, seperti Adityawarman dan yang lainnya.
Dalam invasi tersebut, Raja Bali tewas terbunuh di dalam pertempuran dahsyat melawan Gajah Mada. Begitu pula Putra Mahkota yang masih kecil tewas di tangan Gajah Mada sehingga tidak ada pewaris tahta kerajaan Bali.
Akan tetapi, perlawanan rakyat Bali susah dihentikan karena semua rakyat Bali yang laki-laki mendaftar sebagai tentara untuk melawan Majapahit. Untuk mengakhiri perlawanan musuh, Gajah Mada kembali bersiasat.
Majapahit lantas meminta berunding dengan Ki Pasung Grigis sebegai pimpinan. Dalam perundingan tersebutlah Ki Pasung Grigis ditangkap dan dijadikan sandera kemudian dibawa ke Majapahit. Dengan itu, pupus sudah perlawanan Kerajaan Bali.
Majapahit berhasil menyatukan Nusantara. Namun sumpah serapah Kebo Iwa terwujud ketika Nusantara kemudian dijajah bangsa Eropa: Portugis, Inggris dan Belanda.
"Artikel ini telah dirangkum dari berbagai sumber"