Memang, sampai di Jawa, Kebo Iwa dipertemukan dengan sang putri cantik. Sang putri pun memberikan sarat agar Kebo Iwa membuatkan dirinya sebuah sumur. Tanpa curiga, Kebo Iwa menyanggupi persyaratan tersebut. Maka mulailah dengan cekatan Kebo Iwa menggali sumur.
Namun, ketika dirasa cukup dalam, tiba-tiba Gajah Mada memerintahkan pasukannya untuk menimbun Kebo Iwa yang ketika itu masih berada di dasar sumur dengan batu dan tanah hingga Kebo Iwa terkubur.
Tetapi lagi-lagi berkat kesaktiannya, Kebo Iwa tidak mati. Dia bahkan mampu keluar dari dasar sumur dengan keadaan segar bugar. Saat itulah, Kebo Iwa menyadari niat busuk Gajah Mada. Ia pun sangat marah dengan kelicikan Gajah Mada dan langsung mencari Patih Gajah Mada.
Konon menurut petunjuk Niskala Kebo Iwa, saat itu Kebo Iwa naik ke atas dari dalam sumur mencari Gajah Mada hingga ke Gunung Wilis, tepatnya di Dusun Wisata Besuki, Desa Jugo, Kecamatan Mojo, Kediri, Jawa Timur. Pertempuran sangat seru dan berimbang antara Kebo Iwa dan Gajah Mada berlangsung lama sekali tanpa ada yang menang dan kalah.
Dalam pertarungan itu, Kebo Iwa sempat menanyakan alasan seorang patih dari kerajaan yang besar berlaku licik dan tidak pantas dilakukan oleh seorang yang mengaku sebagai seorang negarawan.
Patih Gajah Mada menjawab ”Kewajiban seorang ksatria untuk memperluas wilayah kerajaannya, serta mempersatukan nusantara di bawah panji-panji Majapahit. Karena Patih Kebo Iwa merupakan batusandungan, jadi wajib untuk disingkirkan,” kata Gajah Mada.
Berhubung rasa malu untuk kembali ke Bali, maka Kebo Iwa berkata. "Kewajibanmu mempersatukan nusantara di bawah Majapahit tidak akan saya halangi dan saya akan memberikan rahasia kematian saya,” kata Kebo Iwa.
Diam-diam Kebo Iwa mendukung rencana Gajah Mada yang akan mempersatukan nusantara. Karena itu, dalam pertempuran yang sudah lama sekali tersebut, Kebo Iwa memberitahukan kelemahannya pada Gajah Mada. Namun Kebo Iwa juga sempat bersumpah.