Selain itu ada juga Ir. Wili Pramudya, selaku nara sumber nasional dari praktisi Media. Pada kegiatan BNPT dan FKPT Bengkulu gelar Kenduri Desa Damai, ia menyampaikan simulasi persoalan-persoalan yang kerap muncul di lingkungan dan berikut ancamannya.
Selain memberikan paparan, sosok praktisi Media ini juga membawa masyarakat peserta Kenduri Desa Damai di Desa Sidoluhur Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma pada acara diskusi kelompok. Ada 9 kelompok yang dibentuk dari 94 peserta yang ikut pada kegiatan tersebut.
Mereka mendiskusikan sebuah permasalahan dengan harapan ada solusi dan rekomendasi yang diberikan oleh masing-masing kelompok.
BACA JUGA:Masyaallah, Ini Amalan Wanita yang Menyamai Semua Amalan Laki-laki
Sementara itu, bertindak sebagai pembicara daerah adalah Kabag Ops BINDA Bengkulu Deni Komarudin, mewakili Kabinda Bengkulu. Pada paparan kegiatan BNPT dan FKPT Bengkulu gelar Kenduri Desa Damai, ia juga mengajak masyarakat peserta kegiatan Kenduri Desa Damai di Desa Sidoluhur Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma, berperan aktif.
Khususnya, mendapati hal baru, orang baru dan harus selektif saat menerima informasi-informasi, baik informasi di lingkup desa maupun informasi yang tersebar di media sosial.
Ketua FKPT Bengkulu, Drs. H. Khairil Anwar, M.Si, yang kapasitasnya juga Asisten I Pemda Provinsi Bengkulu sekaligus membuka kegiatan kemarin, mengucapkan terima kasih kepada jajaran BNPT RI yang pada tahun ini mengarahkan kegiatan-kegiatan ke desa-desa.
Terkhusus, melalui pelibatan masyarakat secara langsung dalam bentuk kegiatan BNPT dan FKPT Bengkulu gelar Kenduri Desa Damai, di Desa Sidoluhur Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma.
Semoga kegiatan pencegahan radikalisme dan terorisme ini benar-benar dipahami oleh masyarakat.
Melalui kegiatan BNPT ini juga ia menggugah masyarakat Desa Sidoluhur Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma untuk ikut berperan aktif.
BACA JUGA:10 Kecerdasan Ratu Balqis Istri Nabi Sulaiman yang Diabadikan Dalam Alquran
Terkhusus bersama-sama bisa mendeteksi dini informasi yang beredar dan terdengar di lingkungan masing-masing.
Termasuk apa yang didapat dari materi kegiatan Kenduri Desa Damai di Desa Sidoluhur untuk ditularkan ataupun disampaikan kepada masyarakat yang lainnya.
Khairil yang juga Asisten I Setda Pemda Provinsi Bengkulu, juga mengakui indeks radikalisme di Provinsi Bengkulu pada tahun 2017 yang disampaikan 2018, menunjukkan indeks yang tinggi.
Indeks yang tinggi itu cukup bikin kaget dan mengejutkan, padahal kondisi Provinsi Bengkulu yang memiliki 10 wilayah kabupaten dan kota biasa-biasa saja.
Namun indeks ini Alhamdulillah sudah menurun, dan diharapkan ke depan terus menurun. Sehingga kondisi daerah benar-benar aman, benih-benih radikalime pun tidak pernah muncul di Provinsi Bengkulu.