• Bulan Ruwah tanggal 4, 12, 13, 26, dan 28
• Bulan Pasa tanggal 7, 9, 20 dan 24
• Bulan Syawal tanggal 2, 10 dan 20
• Bulan Dzulkaidah tanggal 2, 9, 13, 22 dan 28
• Bulan Besar tanggal 6, 10, 12 dan 20
Sedangkan di dalam kitab Qurratul ‘uyun disebutkan, menikah yang baik adalah di bulan Syawal dan disunahkan di bulan Ramadan seperti hadits riwayat Sayyidah ‘Aisyah r.a yang artinya:
“Rasulullah SAW menikah dengan saya pada bulan Syawal dan memasuki nikah juga pada bulan Syawal, maka siapakah istri-istri Rasulullah yang lebih utama bagi beliau daripada saya? Kemudian Sayyidah ‘Aisyah menyunahkan memasuki nikah dengan wanita-wanita pada bulan Syawal. Dan Rasulullah SAW menyunahkan nikah pada bulan Ramadhan.”
Juga tiap bulan untuk meninggalkan hari Rabu. Demikian juga dengan tanggal 3, 5, 13, 16, 21, 24 dan 25 dalam tiap bulannya, hal ini terdapat pula dalam Jami’us Shaghir.
Kenapa hari Rabu mengapa tidak disarankan, karena hari tersebut terhitung hari apes. Selain itu juga disarankan menghindari hari Sabtu, karena hari Sabtu merupakan hari besar orang Yahudi.
BACA JUGA:Sejak Turun ke Dunia, 8 Tanggal Lahir Ini Sudah Kaya
Melihat dari sedikit keterangan tersebut di atas, tampaknya ada keselarasan antara Islam dan Jawa dalam perhitungan hari yang sebaiknya dihindari apabila hendak melangsungkan acara pernikahan.
Ini merupakan salah satu bukti kehati-hatian dalam mempersiapkan sesuatu supaya hasilnya tidak mengecewakan.
Dari berbagai paparan yang ada, dapat diambil kesimpulan bahwa adanya beberapa kesamaan hari yang sebaiknya dihindari untuk melaksanakan acara besar khususnya pernikahan. Yakni imbauan untuk menjauhi hari Rabu dan Sabtu serta tanggal 13.
Menurut Primbon Jawa