Mbah Kholil duduk berada di antara peserta lainnya. Melihat permasalahan tersebut belum menemukan solusi, Mbah Kholil minta izin untuk menawarkan solusi.
Akhirnya Mbah Kholil dipersilahkan kedepan oleh pimpinan diskusi untuk menjelaskan solusi yang ditawarkan.
“Saudara sekalian ketidaksepakatan dalam menentukan hukum kepiting dan rajungan ini disebabkan kita belum pernah melihat bentuk aslinya," ujar Mbah Kholil
“Kepiting seperti ini," ucap Kiai Kholil sambil memegang dan menunjukkan kepiting yang masih basah.
"Sedangkan rajungan seperti ini," lanjut beliau seakan beliau baru saja mengambilnya dari laut.
Pada saat itu, usai Mbah Kholil menjelaskan semua hadirin merasa terpana dan suasana menjadi gaduh mereka saling bertanya dari mana Kholil mendapatkan kedua hewan tersebut.
Dalam sekejap saja setelah kejadian tersebut akhirnya para ulama menemukan solusi dan Mbah Kholil disegani para Ulama Masjidil Haram.
3. Kehabisan waktu sholat ashar di Madura akhirnya jamaah di Masjidil Haram
Mbah Kholil dan Kyai Syamsul Arifin sedang berdiskusi di pinggir pantai membahas pesantren dan keadaan umat pada masa itu.
Beliau berdiskusi begitu lama hingga lupa bahwa waktu sholat ashar segera habis.
“Kita belum sholat ashar Kyai," kata Kyai Samsul Arifin mengingatkan.
"Astagfirullah," kata Mbah Kholil menyadari kekhilafannya.
"Waktu Ashar hampir habis kita tidak mungkin salat secara sempurna Kyai," ucap Kyai Syamsul Arifin.
"Kalau begitu ambil krocok," kata Mbah Kholil.