Astaghfirullah, Sedekah Cara Ini Bukannya Melancarkan Rezeki, Malah Menyengsarakan Sampai Anak Cucu

Kamis 24-08-2023,16:49 WIB
Reporter : Tim liputan

“Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata (menyesali), “Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh.” (QS. Al-Munafiqun: 10).

Maka dari itu, surah tersebut menjadi peringatan bagi kita, bahwa jangan sampai nanti kita menyesal saat nafas sudah terenggut dan tak ada lagi kesempatan untuk meraih pahala yang bernilai dari sedekah.

Adapun, bersedekah juga memiliki keutamaan dari sisi pemilihan waktunya. Jika seorang muslim menyengaja bersedekah di waktu-waktu tersebut, maka amalan sedekahnya menjadi lebih berat dan bernilai.

 

Seorang pria mendatangi Rasulullah dan bertanya: “Wahai Rasulullah, sedekah yang bagaimanakah yang paling afdhol?”

BACA JUGA:Siluman Biawak Turun Tangan, Tanggal Lahir Ini Anti Miskin, Kaya Raya Seumur Hidup

Maka beliau menjawab: “Kamu bersedekah saat sehat, kikir, takut miskin dan kamu berangan-angan untuk menjadi hartawan yang kaya raya. Dan janganlah kamu lalai hingga nyawamu sampai di tenggorokan dan barulah kamu bagi-bagikan sedekahmu, ini untuk si Fulan dan ini untuk Fulan. Dan ingatlah (pada saat di ujung nyawa seperti itu), harta memang untuk si Fulan (yakni akan diwarisinya). “(Shahih Muslim, no: 1713).

 

Dari hadis tersebut dapat diambil kesimpulan, bahwa terdapat empat waktu terbaik untuk bersedekah bagi umat Islam:

 

1. Bersedekah Dalam Kondisi Raga Sehat

 

Seseorang yang dalam kondisi sehat, memiliki keluangan untuk melakukan banyak hal dan sedang sangat berambisi mengejar keuntungan duniawi, sangat dianjurkan untuk bersedekah. Biasanya, mereka adalah dari golongan anak muda dan masih berambisi untuk meraih cita-cita masa depan yang gemilang. Rasulullah SAW bersabda:

“Ada dua nikmat yang kebanyakan manusia tertipu karenanya, yaitu kesehatan dan waktu luang.” (HR Bukhari).

Dalam keadaan seperti ini, biasanya seseorang akan merasa sangat sulit dan malas mengeluarkan hartanya untuk bersedekah. Karena pada masa tersebut, harta dan tenaganya akan ia curahkan untuk mengejar kesuksesan duniawi.

Karena itu, bersedekah dalam kondisi tersebut membutuhkan keikhlasan dalam beramal, yang hanya mengharap ridho Allah SWT, bukan untuk mendapat imbalan dari apa yang disedekahkan. Sedekah dari kita yang sehat bisa juga disalurkan untuk mereka yang sakit dan sangat memerlukan tambahan biaya.

Kategori :