Namun sebelum azab itu turun kepada kaumnya yang kafir, Nabi Nuh bersama orang-orang beriman membuat kapal besar. Kapasitas kapal tersebut bisa mengangkut semua orang-orang beriman dan hewan-hewan agar tidak punah.
Singkat cerita, Nabi Nuh berhasil membuat kapal besar itu. Azab pun tiba kepada mereka yang enggan mengikuti ajakan Nabi Nuh untuk menyembah Allah SWT.
Kaum Nabi Nuh yang kafir, termasuk anak dan istrinya, ikut binasa terombang-ambing banjir besar. Sementara Nabi Nuh, orang-orang beriman, dan hewan-hewan yang masuk ke dalam kapal besar selamat dari azab Allah SWT.
Sampai sekarang belum ada yang bisa memastikan lokasi kapal itu berlabuh. Sebelum penemuan petunjuk di dasar Laut Hitam, lokasi lain diduga tempat kapal Nabi Nuh yakni di Gunung Ararat, Turki.
BACA JUGA:13 Pilihan Pinjaman Online Cepat Cair Cuma 5 Menit Ada Konvensional dan Syariah, Resmi OJK
Klaim tersebut berdasar pada penemuan struktur yang diduga merupakan perahu itu di Gunung Ararat di Turki timur pada akhir 1950-an.
Gunung Ararat adalah gunung berapi yang berada di Turki. Gunung ini merupakan puncak tertinggi Turki dan Dataran Tinggi Armenia dengan ketinggian 5.137 mdpl.
Dalam cerita Israiliyat diidentifikasikan gunung inilah tempat berlabuhnya Bahtera Nabi Nuh setelah "air bah" yang menimpa orang-orang kafir di zaman Nabi Nuh.