BACA JUGA:Banyak Nama Samaran, Licin dan Teliti, Sosok Ini Disebut Pimpinan Operasi G30S PKI Sesungguhnya
“Saat ini saja PT PGE Hululais sudah sangat sering membantu Pemda dalam hal pemberdayaan masyarakat, logistik, ataupun bantuan ketika ada bencana alam, tentu jika sudah beroperasi nanti akan lebih banyak manfaat yang dirasakan masyarakat," kata Erik.
Gubernur Apresiasi
Terpisah, Gubernur Bengkulu Dr. Rohidin Mersyah mengapresiasi kinerja PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) dalam memanfaatkan potensi panas bumi di wilayah Hululais sebagai sumber energi.
Diketahui, saat ini PGE telah menyelesaikan kegiatan infrastruktur, pemboran sumur, dan kajian teknis untuk fasilitas produksi unit 1 dan 2 dengan ketersediaan uap 110 MW di proyek Hululais.
Hal ini disampaikan saat PGE melakukan kunjungan ke kantor Gubernur Bengkulu untuk membahas potensi panas bumi di wilayah Hululais. Dalam pertemuan itu, PGE disambut pejabat Pemprov Bengkulu yang lain.
“Kami sangat mengapresiasi langkah yang diambil PGE dalam mengutilisasi sumber daya panas bumi di Bengkulu. Kami harap ke depannya, sinergi yang dibangun ini akan bermanfaat bagi pembangunan dan kesejahteraan di Provinsi Bengkulu," ungkapnya.
BACA JUGA:Lahan Perkebunan Kelapa Sawit Sekitar Taman Kuliner Tais Hangus Terbakar
Diketahui PGE menargetkan untuk meningkatkan kapasitas terpasang yang dikelola secara langsung menjadi 1 gigawatt (GW) dari 672 megawatt (MW) kapasitas terpasang. Target tersebut diharapkan dapat tercapai dalam rentang waktu dua tahun.
Untuk mencapai target tersebut, PGE akan menambah 340 MW dalam dua tahun mendatang. Penambahan 340 MW akan didapatkan dari proyek yang siap dieksekusi,seperti Hululais (Unit 1 dan 2) sebesar 110 MW, Lumut Balai (Unit 2) sebesar 55 MW, serta optimalisasi teknologi co-generation di area-area existing seperti Hululais, Lumut Balai, Ulubelu, dan Lahendong.
Direktur Utama PGE Julfi Hadi pun menyatakan penambahan kapasitas terpasang pada proyek Hululais ini telah disiapkan secara matang.
“Penambahan kapasitas terpasang sebesar 60 MW ini dihasilkan dari pengoptimalisasian teknologi Co-generation di Hululais dalam 2 tahun mendatang," kata dia.
Anggarkan Rp 34,4 Triliun
PT Pertamina Geothermal Energy, unit bisnis PT Pertamina (Persero) di bidang panas bumi (geothermal) menganggarkan investasi mencapai US$ 2,46 miliar atau sekitar Rp 34,4 triliun (asumsi kurs Rp 14.000 per US$) hingga 2026 mendatang.
Hal tersebut disampaikan Sentot Yulianugroho, Government & Public Relation Manager PT Pertamina Geothermal Energy.
Sentot mengatakan, anggaran investasi tersebut antara lain digunakan untuk mengembangkan tiga proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang kini sedang dikerjakan perusahaan, antara lain PLTP Lumut Balai Unit 2 berkapasitas 55 mega watt (MW) di Sumatera Selatan, PLTP Hululais 2 x 55 MW di Bengkulu, dan PLTP Lumut Balai 55 MW di Kerinci, Jambi.