Warna air tanah bergantung pada unsur yang terkandung di dalamnya. Air tanah berwarna kecokelatan, misalnya, biasanya mengandung lumpur.
Jadi, kondisi itu lebih parah dari air keruh dan sangat berbahaya untuk kesehatan.
BACA JUGA:Pedagang Menunggak Sewa karena Sepi Pembeli, Kios Disegel
3. Rasanya tawar
Untuk menguji kualitas air tanah harus dilakukan pengujian secara manual, yakni dengan mencicipi sampel air tanah tersebut.
Air tanah yang baik tidak memiliki rasa apa pun alias tawar. Hal tersebut dikarenakan tidak adanya unsur apa pun di dalamnya. Inilah yang disebut air tanah yang murni.
BACA JUGA:Peringatan Bagi Kita Semua, Sebelum Utang Lunas, Pintu Surga Tidak akan Terbuka
4. Derajat keasaman (PH) netral
Air tanah yang baik haruslah memiliki PH berkisar antara 6.8-7.2 untuk rentang sempit atau 6.5-7.5 untuk rentang yang lebih lebar. Air tanah yang terlalu asam berbahaya untuk diminum manusia, bahkan hewan peliharaan atau ternak.
Kemudian, untuk cara mengukur pH air tanah bisa dengan menggunakan berbagai alat ukur yang tersedia di pasaran.
5. Tidak mengandung zat kimia berbahaya
Air tanah yang berada di dekat pusat industri biasanya memiliki kualitas yang lebih buruk, karena hasil buangan limbah pabrik dapat saja mencemari air tanah, terlebih air tanah dangkal.
Agar dapat memastikan air tanah di rumah bebas bahan kimia berbahaya, gunakanlah water test kit yang mudah ditemui di pasaran.
BACA JUGA:Ngecas HP dari Mobil Bahaya Nggak Sih? Ini Penjelasannya
6. Tingkat kesadahan rendah
Kesedahan merupakan tingkat kandungan logam berat tertentu, seperti kalsium (Ca), magnesium (Mg), mangan (Mn), atau besi (Fe) pada air. Air tanah yang baik dan aman memiliki tingkat kesedahan rendah.