“Keduanya sempat ribut dan korban terpancing meminta cerai lalu. Pelaku diduga emosi, kemudian membacok korban hingga meninggal dunia," terang Iptu Doni Juniansyah, Minggu (22/10).
Sebelumnya, sampai Doni, saksi mengatakan bahwa korban dan pelaku terbilang baru tinggal di kawasan Kelurahan Tebat Karai. Sebelumnya keduanya tinggal di Kelurahan Pensiunan dan karena ingin berobat keduanya pindah ke Tebat Karai.
BACA JUGA:Begini Kronologis Tragedi Suami Tega Habisi Istri di Kepahiang, Penyebabnya Sangat Sepele
“Diduga kuat pelaku gangguan mental, dan pindah ke Tebat Karai itu rencananya memang ingin berobat," sampai Doni.
Sebelum berhasil melakukan penangkapan terhadap pelaku, hal dramatis dialami Tim Elang Jupi Satreskrim Polres Kepahiang lantaran pelaku yang bersikeras tak mau menyerah dan mengancam polisi menggunakan pedang.
Bahkan, pelaku sempat mencoba bunuh diri dengan menenggak racun yang ada di rumahnya tersebut.
Penuturan Marlina, adik kandung Rahayu, bahwa pihak keluarga sempat syok, kaget merasa tak percaya bahwa kakak iparnya melakukan perbuatan keji terhadap Ayu. Sementara keduanya sudah membina rumah tangga hampir 5 tahun.
Sebelumnya Marison dan Rahayu bersama kedua orang anaknya tinggal di Kelurahan Kampung Pensiunan, kawasan Pasar Kepahiang. Namun sekitar dua bulan terakhir, keluarga ini memilih pulang ke rumah orang tua Ayu di Tebai Karai.
BACA JUGA:Bocah 9 Tahun Meninggal Dunia Tenggelam di Sungai, Sebelum Hanyut Korban Sempat Diminta Pulang
Kepulangan mereka untuk berobat, karena Marison mengalami gangguan emosi sehingga sering terlihat seperti orang linglung. Mereka pun memutuskan berobat tradisional sehingga pulang ke rumah orang tua Ayu.
"Bahkan mereka dikenal keluarga harmonis yang tak pernah terdengar ribut," tutur Marlina, Senin (23/10).
Selama ini, tambah Marlina, Marison dikenal sebagai sosok yang baik, pribadi yang sangat mencintai anak istri serta sosok yang pandai bergaul dilingkungan meskipun terbilang pendiam.
"Orangnya baik, ramah, mudah bergaul, penyayang meskipun terbilang pendiam," tambah Marlina. Tak hanya itu, Marison selama ini dikenal sosok yang pekerja keras dalam mencari nafkah, pun begitu dengan sosok Rahayu alias Ayu yang juga tak segan membantu suaminya mencari uang mencukupi kebutuhan keluarga.
"Jujur kami sangat terkejut dengan apa yang terjadi, rasa tak percaya dengan apa yang kami saksikan selama ini," kata Marlina.
Hal senada diungkapkan Ketua RW 03 Tebat Karai, Haris Pansuri yang mengatakan bahwa meski terbilang baru pindah ke Tebat Karai, namun sudah terlihat bahwa sosok keluarga ini merupakan pekerja keras dan bisa bekerja apapun mulai dari berkebun, berdagang dan lainnya.