NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Allah SWT menciptakan hawa nafsu dalam diri manusia sebagai kekuatan agar ia mau melakukan sesuatu yang berdampak baik bagi dirinya sendiri. Hal ini sebagaimana difirmankan dalam Surat Ali Imran ayat 14 yang artinya:
“Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.”
BACA JUGA:2 Buah Ini Ada di Surga, Namun Sekarang Ada di Bumi Bisa Kita Makan
Hawa nafsu erat kaitannya dengan syahwat yang Allah karuniakan kepada manusia. Secara istilah, keduanya memiliki makna yang sama, yakni merujuk pada gairah, kehendak, selera, dan hasrat.
Namun secara hakikat, nafsu dan syahwat memiliki pengertian yang berbeda. Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan tentang perbedaan nafsu dan syahwat selengkapnya untuk Anda.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), syahwat adalah nafsu (keinginan). Membahas syahwat, seringkali pikiran kita merujuk pada berahi seksual (bersetubuh).
Namun, arti syahwat tidak melulu tentang nafsu seksual saja. Lebih lanjut, pelajari arti dari syahwat berikut ini.
BACA JUGA:Heboh Warga Gerebek Rumah Berisi 3 Pria dan 3 Wanita Tanpa Ikatan Pernikahan
Syahwat adalah dorongan yang sangat kuat untuk melakukan sesuatu tanpa dipikirkan terlebih dahulu. Dalam hal ini, keinginannya itu bisa melampaui pikirannya.
Sejatinya, syahwat melibatkan pilihan dan tindakan kemauan. Apakah syahwat itu normal? Syahwat itu normal karena bersifat fitrah.
Dalam Al-Qur'an, kata syahwat disebut dalam 3 surah berikut ini:
Surah An-Nisa' ayat 27
وَاللَّهُ يُرِيدُ أَنْ يَتُوبَ عَلَيْكُمْ وَيُرِيدُ الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الشَّهَوَاتِ أَنْ تَمِيلُوا مَيْلًا عَظِيمًا النساء
Wallāhu yurīdu ayyatūba 'alaykum wa yurīdulladzīna yattabi'ūnasy syahawāti an tamīlū maylan 'azhīmā.
Artinya: