Inilah 3 Ciri Pengikut Nabi Muhammad SAW, Dijelaskan dalam Al-Qur'an Surat Al-Fath Ayat 29

Rabu 08-11-2023,21:08 WIB
Reporter : Tim

BACA JUGA:8 Resep Kuliner Zaman Nabi Muhammad, Nomor 4 Favorit Orang Indonesia

Artinya: Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.

BACA JUGA:7 Benda Surga yang Ada di Bumi, Nomor 4 Milik Nabi

Berdasarkan ayat di atas, bisa kita fahami bahwa ada tiga ciri utama Rasulullah saw dan Umatnya sebagaimana disebutkan dalam Tafsir Al-Munir karya Wahbah Az-Zuhaili yaitu :

1. Tegas dan Keras terhadap orang kafir, Lembut dan saling mengasihi di antara sesama muslim.

Dalam tafsir Al-Misbah karya Quraish Shihab dijelaskna bahwa maksud Tegas dan Keras yakni tidak berbasa-basi terehadap orang kafir yang membenci Islam yang akan mengorbankan aqidahnya. 

BACA JUGA:Punya Harta Triliunan Rupiah, 5 Sahabat Nabi Muhammad Ini Terkenal Kaya

Namun sikap tegas dan keras ini tetap berada pada qaridor adab sebagaimana representasi dari risalah Rahmatan lil’alamin. 

Di balik sisi tegas dan keras ini, seorang muslim berkasih sayang di antara umat muslim lainnya.

Hal yang unik adalah, Qurash Shihab menjelaskan bahwa makna Kafir dalam al-Qur’an bukan sekedar diartikan sebagai status Non Muslim saja. Namun lebih luas lagi dijelaskan bahwa makna Kafir yaitu “siapa saja yang melakukan aktivias yang bertentangan dengan tujuan agama (Islam)”. 

BACA JUGA:Perhitungan Manusia Modern, Segini Kekayaan Nabi Sulaiman, Simpanan Emasnya Bisa untuk Beli Apapun

Oleh karena itu seorang Muslim bisa saja ternilai kafir secara sikap dan perbuatan bila ia melakukan kedurhakaan yang melanggar aturan syari’at. Tentu maksudnya adalah statusnya tetap muslim, tapi sikapnya merujuk kepada perbuatan orang kafir.

2. Selalu Menjaga Solat dan segala amal ibadahnya hanya mengharap ridho dan balasan dari Allah semata.

Solat merupakan tiang agama. Wahbah Zuhaili menjelaskan bahwa umatnya Nabi Muhammad adalah mereka yang menjaga dan memelihara solatnya. Karena sholat adalah sebaik-baiknya amalan. 

BACA JUGA:Ilmuan Temukan Terowongan yang Diklaim Jalan Menuju Harta Peninggalan Nabi Sulaiman

Mereka menunaikan solat dengan ikhlas karena Allah dan mengharapkan limpahan rahmat serta keagungan pahala dari Allah swt. Solat juga akan memberikan dampak dalam keseharian mereka sebagaimana disebutkan bahwa sholat itu menjaga kita dari perbuatan keji dan mungkar.

Kategori :