Jika dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, tekanan darah tinggi bisa berdampak pada penyumbatan arteri dan pembuluh darah.
Peningkatan risiko masalah jantung juga bisa terjadi karena bahaya santan dipanaskan dengan suhu tinggi secara berulang, sehingga memicu penumpukan lemak jahat.
BACA JUGA:Bagi yang Suka Jus Semangka, Berikut Segudang Manfaatnya, Termasuk Meningkatkan Kesehatan Jantung
5. Risiko Stroke Ringan
Endapan lemak jahat dalam tubuh juga bisa meningkatkan risiko stroke ringan. Kondisi ini dapat terjadi terutama apabila tidak diimbangi dengan asupan cairan tubuh yang cukup. Pada lansia, hal ini bisa memicu stroke berat.
6. Meningkatkan Kadar Kolesterol Dalam Darah
Tubuh memang memerlukan lemak sebagai sumber energi. Namun, jumlahnya tidak banyak. Jika Anda mengonsumsi makanan mengandung lemak jenuh dalam jumlah banyak maka penumpukan lemak bisa terjadi.
Lemak yang terlalu banyak dalam makanan bersantan meningkatkan kolesterol jahat dalam darah, sehingga memicu munculnya risiko penyakit jantung dan stroke.
BACA JUGA:Bukan Sekadar Bawang Biasa, Ini 6 Manfaat Bawang Bombay Bagi Kesehatan, Baik untuk Jantung
Tips Aman Mengonsumsi Makanan Bersantan
Manfaat santan bisa didapat apabila dikonsumsi dengan cara yang tepat. Santan sebaiknya tidak dipanaskan berkali-kali dan tidak dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.
Selain itu, American Heart Association merekomendasikan batas kalori santan yang boleh dikonsumsi adalah sekitar 5-6% dari kalori total.
Jadi, jika kebutuhan harian kalori Anda adalah 2000 kalori maka jumlah total lemak jenuh yang aman dikonsumsi dalam sehari sebaiknya tidak lebih dari 120 kalori (13,3 gram). Lebih dari itu, asupan lemak jenuh akan melampaui batas yang dianjurkan dalam sehari.
Konsumsi makanan bersantan boleh-boleh saja. Meski demikian, perlu diingat agar tidak mengonsumsinya terlalu sering atau dalam porsi banyak.
Terlebih, bagi Anda yang mengidap penyakit diabetes, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, stroke, dan penyakit jantung, konsumsi makanan bersantan sebaiknya dibatasi, atau bahkan tidak dikonsumsi.