Terancam Alih Fungsi Lahan Akibat Irigasi Rusak, 17 Petani Padi Datangi DPRD Seluma

Senin 13-11-2023,14:32 WIB
Reporter : Hari Adiyono
Editor : Agus Faizar

SELUMA, RBTVCAMKOHA.COM - Menyikapi jaringan irigasi sekunder Air Hitam yang patah dan tertimbun tanah longsor, namun tak kunjung diperbaiki oleh pemerintah sejak terjadi pada 24 Agustus 2022 lalu, 17 orang petani padi yang memiliki areal sawah seluas 21 hektare di wilayah Kelurahan Sembayat Kecamatan Seluma Timur, mendatangi DPRD Seluma pada Senin siang (13/11) sekitar pukul 10.00 wib.

BACA JUGA:Bandar Narkoba Masih Berkeliaran, Terbaru Polisi Tangkap Bandar Sabu dengan Bukti 43 Paket

Kedatangan rombongan petani ini, disambut Ketua Komisi III DPRD Seluma Yulian Iswandi dan anggotanya untuk digelar rapat dengar pendapat, dengan melibatkan Dinas PUPR bidang pengairan, dan Dinas Pertanian Kabupaten Seluma, serta didampingi Lurah Sembayat dan Camat Seluma Timur.

BACA JUGA:Bocoran Contoh Soal Tes Mitra Statistik BPS, Pelajari Materi Berikut Ini

Salah seorang kelompok Kontak Tani-Nelayan Andalan (KTNA) Seluma Timur Pirasuki mengatakan, dari total lahan persawahan seluas 21 hektare, terdapat 16 hektare lahan sawah yang terdampak.

BACA JUGA:ASN Dishub Ditemukan Meninggal Dunia, Begini Pertolongan Pertama Bagi Orang Terkena Serangan Jantung

Akibat kejadian ini, dua kelompok tani yang terdampak yakni Kelompok Tani (Koptan) Harapan Berkah dan Koptan Harapan Maju, sudah dua kali tanam dalam setahun, dengan produktivitas per hektare ± 4 ton/Kp, dengan total produksi 64 ton per musim tanam.

BACA JUGA:Gaji dan Jenjang Karier yang Jelas, Simak Contoh Soal Tes di Perusahaan BUMN, Swasta dan Mitra Statistik BPS

"Kalau dalam setahun 2 musim tanam maka sudah 128 ton/6 Kp, dengan kerugian materi mencapai Rp768 juta per tahun dan pada saat memasuki 3 musim tanam padi maka jika gabah dikalikan Rp6.000 per kg total kerugian mencapai Rp1.152.000.000," terang Pirasuki.

BACA JUGA:Segudang Manfaat Air Daun Serai Untuk Kesehatan Tubuh, Salah Satunya Bisa Atasi Tekanan Darah Tinggi

Lanjutnya, imbas dari dampak irigasi sekunder Air Hitam ini, para petani padi berinisiatif akan mengalihfungsikan sawah menjadi areal perkebunan kelapa sawit.

BACA JUGA:Tak Hanya Cara Penempatan, Ternyata Ukuran Tandon Air Juga Penting Untuk Skala Rumah Tangga, Ini Ketahui Berag

"Iya kalau pemerintah daerah tidak segera menanggulangi maka sulitlah kita mewujudkan daerah swasembada pangan, karena areal persawahan bakal dialihfungsikan menjadi kebun kelapa sawit," ujarnya.

Kategori :