BENGKULU, RBTVCAMKOHA.COM - Permintaan rumah subsidi di Bengkulu masih sangat tinggi. Bahkan tahun ini penjualannya diperkirakan mengalami kenaikan.
Hanya saja sekarang DPP REI (Real Estate Indonesia) meminta kenaikan harga jual. Alasannya lantaran harga material yang terus naik.
BACA JUGA:BERKILAU, Harga Emas Bisa Rp 2 Juta per Gram, Analisa Pakar Ini Ekstrem tapi Bikin Senyum
Sekretaris DPD REI Provinsi Bengkulu, E.S. Ariantho mengajakan sudah sangat wajar jika pemerintah menaikan harga rumah subsidi. "Saat ini harga barang seperti besi, sudah naik semua. Kenaikannya sekitar 30 persen," jelas Ariantho.
BACA JUGA:Anggaran BLT Dana Desa di Bengkulu Turun Rp 250 Miliar, Kades Pahami Ini
Tahun lalu harga jual rumah subsidi Rp 155 juta. Sedangkan permintaan REI untuk harga tahun ini naik menjadi Rp 165 juta. Saat ini pemerintah memang belum memutuskan untuk harga tahun 2023. Namun diperkirakan tetap ada kenaikan menjadi Rp 160 juta.
Ariantho juga mengatakan DPD REI Bengkulu menargetkan membangun 3.000 unit tahun ini.
BACA JUGA:Angin Segar Untuk Petani Sawit, Harga CPO di Pasar Dunia Menguat. Efek Ancaman Malaysia ke Uni Eropa
"Tahun lalu kita (REI Bengkulu) over target. Dan untuk tahun ini kita menargetkan 3.000 unit. Target itu sangat wajar, lantaran banyak lahan baru yang kita buka," tambah Ariantho.
Sebelumnya Kepala Cabang BTN Bengkulu, Hendra memperkirakan kenaikan harga rumah subsidi tahun ini berkisar 7 persen. Dengan perkiraan naik 7 persen, harga rumah subsidi antara Rp 160 hingga 200 juta.
BACA JUGA:10.240 Penerima Bansos 2023 Dicoret, Segera Cek Nama Kamu di Link Ini
"Kenaikan tersebut masih termasuk wajar. Karena harga-harga sudah naik. Tapi sampai sekarang memang belum ada keputusan resmi dari pemerintah," kata Hendra.