NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Gempa bumi merupakan bencana alam yang disebabkan pergerakan lempeng bumi di bawah yang sewaktu-waktu bisa terjadi kapan saja. Tidak ada satupun makhluk yang mampu mencegah gempa bumi selain kehendak Allah SWT.
Namun, terjadinya gempa bumi secara berturut kerap disebut sebagai salah satu tanda akan datangnya hari kiamat. Gempa sebagai tanda akhir zaman diriwayatkan dalam berbagai hadis. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَكْثُرَ الزَّلاَزِلُ
Artinya : “Tidak akan tiba hari Kiamat hingga banyak terjadi gempa bumi.” (HR. Bukhari).
BACA JUGA:15 Arti Tanda Tangan Sesuai Kepribadian, Nomor 6 Suka Berbohong, Cek Tanda Tanganmu
Selain itu, pendapat ini juga berlandaskan pada hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA yang menceritakannya dari Nabi SAW.
Dalam Shahih Bukhari disebutkan, Rasulullah SAW bersabda,
"Tidak akan tiba hari kiamat sehingga ilmu pengetahuan (agama) dilenyapkan, banyak gempa bumi, masa saling berdekatan (semakin singkat), banyak timbul fitnah, banyak huru-hara yaitu pembunuhan, hingga harta benda melimpah ruah di antara kamu."
Dalam riwayat yang lain disebutkan juga bahwa gempa bumi terjadi dalam waktu yang cukup lama selama beberapa tahun. Dari sahabat Salamah bin Nufail as-Sakuni radhiallahu ‘anhu, beliau berkata,
كُنَّا جُلُوسًا عِنْدَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. (وَذَكَرَ الْحَدِيْثَ وَفِيْهِ) وَبَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ مُوتَانٌ شَدِيدٌ وَبَعْدَهُ سَنَوَاتُ الزَّلاَزِلِ
Artinya : “Kami pernah duduk-duduk bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam… (lalu beliau menuturkan haditsnya) dan sebelum Kiamat ada dua kematian yang sangat dahsyat, dan setelahnya terjadi tahun-tahun yang dipenuhi dengan gempa bumi.” (HR. Ibnu Majah, shahih)
Soal gempa bumi yang terjadi merata di seluruh dunia, Ibnu Hajar Al-Asqalani meriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda:
قد وقع في كثير من البلاد الشمالية والشرقية والغربية كثير من الزلازل، ولكن الذي يظهر أن المراد بكثرتها: شمولها، ودوامها
Artinya : “Sungguh gempa banyak terjadi pada negara-negara di utara, timur dan barat, namun yang nampak dari maksudnya lafadz ‘banyak’ adalah mencakup keseluruhan dan terjadi terus-menerus.” (Fahul Bari 31/93-94).