Setelah ia mengaku, Bapak Dajjal pun diusir. Maka tinggallah ia sebatang kara karena ulah anaknya itu. Tidak lama setelah diusir, bapak Dajjal meninggal dunia.
Setelah berada di dalam istana selama kira-kira 1 tahun 1 bulan, negeri Samiri dilanda bencana dahsyat. Allah Ta'ala memusnahkan negeri itu karena perbuatan penduduknya menyembah berhala dan maksiat yang melampaui batas.
Kemudian Allah memerintahkan Jibril untuk menyelamatkan Dajjal dan membawanya ke sebuah pulau terpencil. Pulau itu berada di lautan luas yang disebut laut Yaman.
Pulau yang didiami Dajjal ini dikenal dengan nama Jazirah "ats-tsu'ban ar-Rahib wa ad-dabbah al-halba"yakni sebuah pulau yang terdapat ular mengerikan dan hewan berbulu tebal.
BACA JUGA:3 Kelemahan Dajjal, Nomor 2 Tidak Bisa Menghasut Mukmin
Hewan melata yang berbulu lebat inilah yang menjaganya selama Dajjal mendiami pulau itu. Hewan itu disebut sebagai al-Jassasah yang bisa berbicara seperti manusia.
Pulau itu berukuran kecil, bagaikan tumpukan bebatuan. Pulau itu terpisah dari gugusan pulau-pulau lain. Dajjal sepanjang hari sepanjang tahun selalu tidur layaknya penghuni gua.
Demikian kisah tentang Dajjal. Namun perlu diketahui tidak ada referensi yang memastikan kisah ini.
Nutri Septiana