NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Penggunaan listrik yang efisien dan berkelanjutan merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi oleh banyak negara di seluruh dunia. Untuk mengatasi masalah ini, banyak negara telah beralih ke sistem pengukuran pintar, seperti Smart Meteran Advanced Metering Infrastructure (AMI).
Smart Meteran AMI adalah teknologi baru yang menjadi bagian dari sistem pengukuran pintar yang membantu mengatur dan mengontrol penggunaan listrik. Lalu bagaimana sejarah perkembangan smart meter ini?
BACA JUGA:Nasabah Harus Pintar, Inilah Waktu yang Diperbolehkan OJK Bagi Debt Collector Datang ke Rumah
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih lanjut tentang konsep Smart Meteran AMI, manfaatnya, dan sejarah dalam meningkatkan efisiensi penggunaan listrik.
Apa itu Smart Meteran AMI?
Smart Meteran AMI adalah sistem pengukuran pintar yang menggabungkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memonitor, mengontrol, dan mengukur penggunaan listrik.
Menggantikan meteran listrik lama, Smart Meteran AMI dapat mengirim data penggunaan listrik secara real-time ke penyedia layanan listrik. Di Indonesia sendiri, penggunaan meteran ami sudah di berlakukan di beberapa provinsi. Meskipun belum seluruhnya menggunakan smart meteran ini, tapi pemasangan akan tetap dilakukan secara berkala oleh pemerintah.
BACA JUGA:Selain Gaji Naik Dua kali Lipat, KPPS Pemilu 2024 juga Mendapat Fasilitas Lain, Apa Itu?
Smart Meteran AMI ini bekerja dengan menggunakan sensor dan perangkat komunikasi yang terintegrasi di dalamnya. Sensor tersebut mengumpulkan data penggunaan listrik, seperti konsumsi energi, waktu penggunaan yang berbeda, dan beberapa parameter lainnya.
Data ini kemudian dikirim melalui jaringan komunikasi, seperti internet, ke server yang kemudian dapat diakses oleh penyedia layanan listrik dan pengguna.
Smart Meter merupakan konsep yang telah ada sejak tahun 1990-an. Pada saat meteran listrik statis pertama kali diperkenalkan pada tahun 1993, harganya jauh lebih mahal dibandingkan meteran elektromekanis, sehingga umumnya hanya digunakan oleh pengguna besar.
BACA JUGA:Alhamdulillah Sudah Lulus PPPK, Ini Rincian Gajinya, Tidak Sama Setiap Orang
Seiring dengan peningkatan jumlah meteran listrik yang dapat melakukan komunikasi, diperlukan pengembangan sistem baru untuk pelacakan meteran dan pengelolaan data.
Dalam sistem seperti itu, data meteran mulai dapat diakses hingga sistem otomatisasi distribusi, namun penggunaan data yang relevan secara efektif masih terbatas.
Begitu pula, data konsumsi energi real-time dari meteran prabayar jarang dimanfaatkan dalam aplikasi seperti manajemen energi atau konservasi energi.