Namun karena ada beberapa alasan kenapa awam lebih familier dengan ucapan Gong Xi Fa Cai ketimbang Xinnian Kuaile. Di antaranya, adalah masalah kebiasaan menyingkat sesuatu serta tidak paham makna bahasa.
Selain itu, Adapun sejumlah tradisi pada Tahun Baru Imlek bukan sekadar aktivitas biasa. Namun, lebih dari itu tradisi Imlek memiliki makna mendalam bagi warga keturunan Tionghoa.
Berikut tradisi Imlek di Indonesia serta maknanya:
1. Berkumpul dengan keluarga
Tahun Baru Imlek menjadi momentum yang pas untuk berkumpul dengan keluarga. Biasanya, keluarga keturunan Tionghoa akan mengadakan acara makan bersama menyambut Tahun Baru Imlek.
2. Bagi angpau
Tradisi Imlek di Indonesia selanjutnya adalah membagikan angpau. Angpau pada umumnya akan diberikan oleh orang yang lebih tua atau sudah menikah.
Berdasarkan ceritanya, mulanya angpau berisi delapan koin yang digunakan untuk menghalau iblis bernama Sui. Namun, makna pemberian angpau kini bergeser menjadi lambang kemakmuran dan hoki atau keberuntungan.
3. Sembahyang
Warga keturunan Tionghoa juga akan menggelar sembahyang keluarga pada Tahun Baru Imlek. Warga keturunan Tionghoa meyakini bahwa tanpa para leluhur maka tidak ada kehidupan yang tengah dijalani saat ini.
BACA JUGA:PT Mayora Indah Tbk Buka 5 Posisi untuk Lowongan Kerja Januari 2024, Lulusan SMK Juga Bisa Daftar
Oleh sebab itu, manusia harus tetap mengingat dan bersyukur akan kehidupan yang dijalani dengan memberi penghormatan kepada para leluhur.
Adapun, pengertian leluhur dalam kepercayaan Tionghoa mencakup keturunan yang lahir sebelum orang tersebut, termasuk ayah dan ibu.
4. Lampion merah
Pada Tahun Baru Imlek, kita bisa menemukan banyak lampion atau lentera merah di kelenteng, wihara, pecinan, area publik, hingga rumah warga keturunan Tionghoa.