Peringati Hari HAM, Nelayan dan Masyarakat Sipil, Warga Pesisir Barat Seluma Gelar Aksi di Tugu Pengantin

Sabtu 13-01-2024,19:15 WIB
Reporter : Hari Adiyono
Editor : Aliantoro

SELUMA, RBTVCAMKOHA.COM- Ratusan warga pesisir barat Kabupaten Seluma yang tergabung dalam Koalisi Rakyat Pesisir Barat (KRPB) melakukan aksi unjuk rasa pada Sabtu (13/1/2024) mulai pukul 13.30 wib.

 

Dalam aksi yang berlangsung di Simpang Enam Tais ini dipimpin oleh mantan Kades Pasar Seluma, Hertoni didampingi Korlap, Zemi dan Anton Suprianto.

 

Usai sholat Dzuhur masyarakat mulai berbondong-bondong mendatangi kawasan Simpang Enam Tais, sembari membentangkan beberapa spanduk tentang penolakan terhadap aktivitas perusahaan tambang pasir besi di Desa Pasar Seluma yang dianggap merugikan masyarakat pesisir.

BACA JUGA:4 Rekomendasi Laptop Intel Core i5 Termurah 2024 Brand Ternama dan Performa Gahar

Selama aksi ini berlangsung, juga dikawal aparat kepolisian Sat Lantas Polres Seluma, agar arus lalulintas dapat dikendalikan dari kemacetan.

 

Dalam penyampaiannya orasinya, Zemi mengatakan aksi ini dilakukan bertepatan dengan Hari HAM Nelayan dan Masyarakat Sipil. Maka dari itu momen ini sangat tepat untuk menyampaikan kepada seluruh khalayak bahwa ketidakadilan pada nelayan masih ada dan sangat nyata.

 

"Kami warga pesisir barat menuntut agar pemerintahan baik Kabupaten Seluma hingga pusat untuk dapat memperhatikan hak kami, karena keberadaan tambang pasir besi memiliki dampak buruk bagi masyarakat pesisir," tutur Zemi.

 

Lanjutnya, masyarakat pesisir barat akan terus konsisten melakukan aksi serupa hingga perusahaaan tambang pasir besi yang berada di Desa Pasar Seluma berhenti beroperasi, walau diakuinya  saat ini perusahaan tersebut sedang berhenti karena mengalami kerusakan mesin.

BACA JUGA:5 Keunggulan Honda ADV 160 dan Simulasi Cicilan Honda ADV 2024 Tenor 48 Bulan Angsuran Mulai Rp600 ribuan

"Kami tidak akan berhenti melakukan aksi jika perusahaan tersebut masih ada, dengan adanya tambang tersebut maka kami menegaskan bahwa kami tidak percaya pemerintah hingga perusahaan tersebut angkat kaki," pungkasnya.

Kategori :