Ini Alasan Kenapa Pinggang Belakang Sakit kalau Duduk Lama, Cek juga 6 Risikonya

Minggu 14-01-2024,16:03 WIB
Reporter : Putri Nurhidayati
Editor : Purnama Sakti

BACA JUGA:Obat Sakit Pinggang untuk Lansia di Apotek, Lengkap dengan Harganya, Sangat Membantu ketika Sakit

3. Melemahnya otot

Selama duduk, otot tidak digunakan. Apalagi jika lebih banyak menghabiskan waktu dengan duduk seharian daripada berdiri, berjalan, atau melakukan aktivitas lainnya. Ketika berdiri, otot perut akan menegang sehingga otot bekerja. Namun, Ketika duduk, otot perut tidak digunakan sehingga otot ini dapat melemah.

4. Melemahnya kekuatan otak

Duduk memang dapat bekerja di depan komputer dan menggunakan otak untuk berpikir. Namun, ternyata duduk dalam jangka waktu yang lama juga dapat melemahkan otak.

Jika saat bergerak jantung akan memompa darah kaya oksigen ke otak. Hal ini dapat memicu pelepasan zat kimia dalam otak dan dengan kata lain, melatih fungsi otak.

BACA JUGA:Gerbang Menuju Bulan Ramadan, Ini Doa Menyambut Bulan Rajab 1445 H 2024

Namun, saat duduk terlalu lama, fungsi otak akan menjadi lebih lambat. Ini karena aliran darah dan oksigen ke otak berjalan lebih lambat.

5. Meningkatnya risiko overweight atau obesitas

Terlalu banyak duduk juga dapat meningkatkan risiko overweight atau obesitas. Pasalnya, kebiasaan ini dapat membuat makan lebih dan lebih lagi sehingga secara tidak sadar berat badan akan naik.

Terlebih lagi jika kebiasaan makan berlebihan tidak diimbangi dengan olahraga teratur. Lemak akan menumpuk dalam tubuh dan menyebabkan kegemukan.

6. Meningkatnya risiko diabetes melitus tipe 2

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa orang yang duduk terlalu lama setiap hari berisiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2. Hal ini karena adanya perubahan metabolisme tubuh salah satunya yaitu terjadinya resistensi insulin.

BACA JUGA:Puasa Rajab Berapa Hari? Ini Panduan Waktu Utama Melaksanakan dan Pahala Menjalankannya

Kebiasaan duduk terlalu lama membuat tubuh bekerja lebih keras untuk menyerap gula darah dan menghasilkan insulin. Kedua mekanisme tersebut berperan penting dalam proses pembuatan energi tubuh.

Hal ini pun dapat menimbulkan resistensi insulin, suatu kondisi yang meningkatkan risiko penyakit diabetes melitus tipe 2.

Kategori :