Dengan kata lain, root pada ponsel dan pemasangan aplikasi modifikasi dianggap sebagai tindakan curang.
Penting untuk dicatat bahwa perusahaan ojek online seperti Gojek dan Grab melarang keras penggunaan aplikasi tambahan dan modifikasi pada perangkat pengemudi.
Dampak dari HP yang sudah di-root bagi pengemudi ojek online termasuk menerima sanksi tegas karena manipulasi terhadap sistem perusahaan.
BACA JUGA:Bikin Gacor, Ini Rekomendasi 8 Hp untuk Ojek Online Terbaik 2024 Harga Rp 1 Jutaan
Perusahaan dapat memberikan sanksi berupa pembekuan sementara akun ojek online hingga pemutusan kemitraan.
Tindakan ini telah diimplementasikan oleh Grab terhadap mitra mereka yang terbukti melakukan root pada perangkat mereka.
Untuk memeriksa apakah ponsel Anda sudah di-root atau tidak, Anda dapat menggunakan aplikasi Root Checker.
Namun, pastikan ponsel Anda tidak memiliki aplikasi Root Cloak atau aplikasi lain yang dapat menyembunyikan status root.
Sebelum melakukan proses unroot sepenuhnya, disarankan untuk melakukan cadangan data penting dalam ponsel, karena proses unroot dapat menghapus semua data di perangkat Anda.
BACA JUGA:Ini Angsuran dan Bunga KUR Mandiri 2024, Pinjam Rp 80 Juta Bebas Jaminan
Kesimpulan: Bahaya HP Oprekan Ojek Online dan Dampak Rooting
Dampak negatif dari melakukan rooting pada ponsel pengemudi ojek online mencakup kehilangan garansi, risiko kerusakan atau kegagalan perangkat, serta penurunan kinerja sistem.
Selain itu, pengunduhan aplikasi dari sumber yang tidak resmi dapat meningkatkan risiko kehilangan data pribadi dan merugikan perangkat.
Perusahaan ojek online, seperti Gojek dan Grab, melarang keras penggunaan aplikasi tambahan dan modifikasi.
Pengemudi yang melanggar aturan ini berisiko menerima sanksi tegas, mulai dari pembekuan akun hingga pemutusan kemitraan.
BACA JUGA:Cocok untuk Ojol, Cukup dengan Harga Rp 1 Jutaan, Sudah Dapat HP Baterai Kapasitas Besar