Dianjurkan oleh Imam Al Ghazali sebagaimana dikutip Syekh Jamaluddin Al Qasimi mengatakan bahwa:
وَأَمَّا الْعَمَلُ فَأَنْ تَقُولَ بِلِسَانِكَ: أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ، وَإِنْ كُنْتَ قَائِمًا فَاجْلِسْ، وَإِنْ كُنْتَ جَالِسًا فَاضْطَجِعْ، وَيُسْتَحَبُّ أَنْ يَتَوَضَّأَ بِالْمَاءِ الْبَارِدِ؛ فَإِنَّ الْغَضَبَ مِنَ النَّارِ، وَالنَّارُ لَا يُطْفِئُهَا إِلَّا الْمَاءُ.
Artinya: "Adapun (mengatasi amarah dengan) amal, katakanlah dengan lisanmu, A'uudzu billaahi minasy syaithaanir rajiim (aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk). Bila engkau berdiri, duduklah. Bila engkau duduk, tidurlah miring. Disunnahkan berwudhu dengan air yang dingin, sesungguhnya kemarahan adalah dari api, sedangkan api tidaklah bisa dipadamkan kecuali dengan air." (Syekh Jamaluddin al-Qasimi, Mau'ihhah al-Mu'mini min Ihya' Ulum al-Din, hal. 208).
BACA JUGA:Tabel KUR BCA 2024 Terbaru, Plafon Rp10-50 Juta Angsuran Ringan, Tenor Bisa Pilih 12-60 Bulan
Nah, penjelasan diatas menandai bahwa Marah pada saat puasa itu tidak membatalkan puasa melainkan batalnya pahala puasa atau dalam artian puasa yang kita kerjaakan sia-sia.
Untuk kamu yang tidak ingin pahala pada saat puasa itu sia-sia maka kamu harus menahan amarah dan meningkatkan kesabaran.
Lalu bagaimana caranya agar bisa menahan diri dari emosi dan amarah pada saat menjalankan ibadah puasa? Ini caranya
1. Untuk menahan diri dari amarah, khususnya bagi kamu yang mudah terpancing emosi, sudah seharusnya hindari orang-orang dan situasi yang berpotensi membuatmu marah pada saat menjalankan ibadah puasa.
BACA JUGA:Apakah Keluar Darah dapat Membatalkan Puasa? Begini Penjelasannya
Kamu bisa coba lakukan dengan menjaga jarak dari mereka yang kamu anggap merupakan pihak yang dapat memicu amarahmu. Dengan begitu, kamu akan lebih tenang dalam beribadah di bulan Ramadan.
2. Bagi kamu umat muslim, beristighfar merupakan suatu hal lazim yang diucapkan oleh seluruh umat dalam kondisi apapun.
Seperti halnya di saat kamu mengalami kondisi yang memicu emosi dan amarah karena perkataan ataupun tindakan orang lain, maka kamu bisa memperbanyak istighfar.
Dengan begitu kamu tetap bisa menahan diri dan menjalankan ibadah puasa dengan lancar. Selain beristighfar, kamu juga bisa menurunkan emosi dan amarah dengan berwudhu agar lebih tenang dalam menanggapi kondisi dan orang lain yang dapat memicu sisi emosional kamu.
3. Berolahraga di rumah secara ringan menjelang berbuka puasa atau setelah salat tarawih juga dianggap menjadi solusi untuk menahan emosi dan amarah yang keluar karena olahraga dapat menurunkan hormon stress kortisol dalam tubuh serta menggantikannya dengan hormon bahagia.
4. Ikhlas dan tenang merupakan salah satu cara yang bisa kamu lakukan saat kamu mulai terpicu emosi dan amarah.