NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Selalu berbeda jadwal Sholat Id, begini tanggapan Kemenag DIY dan PBNU mengenai aliran Aolia.
Jumat, 5 April 2024 kemarin, jemaah Masjid Aolia di Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menggelar Salat Idul Fitri sebelum waktu yang telah ditentukan oleh pemerintah.
Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Yogyakarta memberikan tanggapan terkait aliran Aolia yang melakukan Salat Id lebih awal dari jadwal yang ditetapkan oleh Muhammadiyah.
Meskipun perbedaan penentuan hari besar seperti Salat Id bukan hal yang lazim, Kemenag Gunungkidul akan memberikan pendekatan edukasi kepada jemaah Masjid Aolia.
BACA JUGA:Agar Berkendara Aman, Lakukan Cara Ini Tips Postur Berkendara Motor yang Baik dan Ideal
Pendampingan ini bertujuan agar jemaah dapat mengikuti organisasi keagamaan pada umumnya atau mengikuti panduan pemerintah.
Kemenag juga telah mendatangi beberapa kelompok Jamaah Masjid Aolia untuk memberikan pemahaman lebih lanjut.
Penting untuk dicatat bahwa Jemaah Masjid Aolia sering berbeda dalam penentuan hari besar dengan pemerintah maupun organisasi keagamaan Islam.
Pada tahun 2023 lalu, jemaah Aolia di Panggang, Gunungkidul juga menggelar Salat Id dua hari lebih cepat dari jadwal yang ditetapkan pemerintah.
BACA JUGA:Cukup dari Rumah aja Tanpa Ribet! Begini Cara Top Up Kartu Flazz BCA di M-Banking
Semoga perbedaan ini dapat diselesaikan dengan pendekatan yang bijaksana dan menghormati keberagaman dalam praktik keagamaan.
Sementara itu, tak hanya Kemeng DIY saja yang menanggapi hal ini, dilansir dari beberapa sumber, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ahmad Fahrurrozi atau yang akrab dipanggul Gus Fahrur turut menanggapi viralnya jamaah Masjid Aolia yang melaksanakan Sholat Hari Raya Idul Fitri lebih awal pada Jumat (5/4/2024).
"Saya ingin menanggapi fenomena kelompok masyarakat Aolia di Padukuhan Panggang, Gunung Kidul, Yogyakarta yang berhari raya hari Jumat kemarin dengan dalih tokoh panutan mereka berbicara langsung dengan Allah SWT, ini sungguh memprihatinkan, harus dicegah dan tidak boleh terulang kembali," ujar Gus Fahrur, Sabtu (6/4/2024).
Dia berharap semua umat Islam khususnya tokoh agama agar beribadah sesuai ajaran agama Islam yang benar, menggunakan ilmu dan akal sehatnya, serta tidak boleh mempermainkan ajaran agama Islam dan berdalih telah berbicara langsung dengan Allah SWT.