BACA JUGA:Apa Saja K3 Berkendara dengan Motor? Ini Materinya dan 8 Tips Keselamatan Berkendara K3 Prosedur
Awalnya, Wasil bin Atha dan seorang temannya Amr bin Ubaid diusir oleh Hasan al Basri (guru Wasil dan Amr bin Ubaid) karena terdapat adanya perselisihan di dalam Majlisnya tentang persoalan orang yang berdosa besar. Akhirnya Hasan Al Basri mengatakan “Wasil menjauhkan dari kita, (I’tazala’anna).
Dengan demikian dia serta teman-temannya, kata Al Syaharastani, disebut kaum Mu’tazilah. Aliran dalam islam ini berpendapat bahwa, orang islam yang berdosa besar bukan kafir juga bukan mukmin, akan tetapi berada di antara keduanya.
Mereka hanya mengakui Isra Rasulullah ke Baitul Maqdis tetapi tidak mengakui Mi’raj nya ke langit. Selain itu mereka tidak percaya akan Azab kubur, malaikat pencatat amal, Arsy dan kursi Allah.
Selain tidak percaya ada azab kubur, mereka juga tidak percaya dengan adanya Mizan (timbangan amal), Hisab (perhitungan amal), dan syafaat nabi di Hari Kiamat.
BACA JUGA:Mudik Lebaran 2024: 5 Standar Safety Riding saat Berkendara yang Wajib Dipatuhi Setiap Pengendara
5. Murjiah
Masih dalam buku Aliran dalam Islam, Murjiah berasal dari Kata Irja yang artinya menangguhkan. Murjiah muncul pada abad pertama hijriah, yang muncul karena perbedaan dua pendapat, yaitu syiah dan khawarij. Kaum syiah mengkafirkan para sahabat, yang menurut mereka menghina ke Khalifahan dari Ali.
Sedangakan kaum Khawarij, mereka mengkafirkan kelompok Ali dan Muawiyah. Maka pada saat itulah muncul golongan umat islam, yang menjauhkan dari hal kafir mengkafirkan kedua keompok tersebut.
“Sekte Murji'ah muncul sebagai reaksi atas sikap yang tidak mau terlibat dalam upaya kafir mengafirkan terhadap orang yang melakukan dosa besar, sebagaimana yang dilakukan kaum khawarij,” ujar Ustad Asroni Al Paroya, Ketua Forum Komunikasi Dai Muda Indonesia untuk Jakarta Timur.
Pendapat Aliran dalam islam ini terbagi menjadi dua, golongan Moderat, dan golongan Ekstrim. Golongan moderat berpendapat bahwa, orang berdosa bukan kafir dan tidak kekal dalam Neraka.
BACA JUGA:7 Langkah dan Cara Lolos Dapat Kredit Usaha Rakyat BRI, Berserta Tips agar Pengajuan Disetujui
Sedangkan golongan Ekstrim berpendapat bahwa Orang Islam yang percaya pada Allah kemudian menyatakan kekufuran secara lisan tidak menjadi kafir karena iman itu letaknya di dalam hati, bahkan meskipun melakukan ritual agama-agama lain. “Perbedaan teologi adalah perbedaan dalam hal mengkafirkan,” sambung ustadz Asroni.
6. Qadariyah
Qadariyah berasal dari kata qadr yang artinya mampu atau berkuasa. Kaum Qadariyah berpendapat bahwa manusia mempunyai kemerdekaan dan kebebasan dalam menentukan perjalanan hidupnya.
Selain itu, mereka berpendapat bahwa manusia mempunyai kebebasan dan kekuatan sendiri untuk mewujudkan perbuatan-perbuatannya.