Ketupat tidak hanya menjadi hidangan tradisional saat Lebaran, tetapi juga simbol penting dalam proses memaafkan dan berdamai antara sesama.
BACA JUGA:Makanan di Hari Lebaran! Ini Asal Usul Ketupat Palas, Ini Resep dan Cara Pembuatannya
Tujuan Lebaran Ketupat tidak hanya sekadar merayakan akhir dari puasa Syawal setelah bulan Ramadhan, tetapi juga sebagai ungkapan apresiasi dan rasa syukur kepada umat Muslim yang telah menjalankan ibadah dengan penuh kesabaran dan ketulusan.
Lebaran Ketupat memiliki makna yang mendalam sebagai simbol kebersamaan dan kasih sayang di antara sesama.
Tradisi Lebaran Ketupat, yang sering dilaksanakan satu minggu setelah Hari Raya Idul Fitri, bukan hanya tentang sekedar menyantap hidangan ketupat.
Lebih dari itu, tradisi ini menjadi momen untuk mengakui kesalahan dan saling memaafkan di antara keluarga, tetangga, dan masyarakat secara luas, sehingga memperkuat hubungan sosial dan kebersamaan.
BACA JUGA:Asal Usul Ketupat Sotong, Makanan Khas Melayu yang Memiliki Filsafah Saling Memaafkan
Berbagai daerah di Indonesia memiliki tradisi unik dalam merayakan Lebaran Ketupat. Di Kudus, Jawa Tengah, misalnya, terdapat prosesi Kirab Gunungan Seribu Ketupat yang menjadi ungkapan syukur atas kelancaran puasa Ramadan.
Sementara di Magelang, Festival Balon Syawalan menjadi tradisi yang melibatkan banyak orang dalam menerbangkan balon udara tradisional, menciptakan suasana keceriaan dan kebersamaan.
Kota Batu, Jawa Timur, juga tak kalah meriah dengan persiapannya yang menghadirkan ketupat super besar sebagai bagian dari perayaan Lebaran Ketupat.
Sedangkan di Manado, masyarakat saling bermaaf-maafan dengan penuh keikhlasan, menguatkan ikatan persaudaraan di tengah perayaan.
Bahkan di Lombok, NTB, tradisi Lebaran Ketupat, atau yang dikenal sebagai Lebaran Topat, telah berlangsung sejak zaman dahulu.
Acara ini melibatkan banyak orang dalam arak-arakan cidomo hias yang membawa ketupat ke pusat perayaan, mencerminkan kegembiraan dan kerukunan dalam menyambut momen penting ini.
Dengan demikian, Lebaran Ketupat tidak hanya menjadi perayaan budaya semata, tetapi juga menjadi wujud konkret dari nilai-nilai kebersamaan, toleransi, dan persaudaraan yang kental dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
BACA JUGA:Dijamin Tahan Lama! Begini Cara Simpan Ketupat Agar Tidak Cepat Basi