1. Iritasi Mata dan Telinga
Selain kulit, mata dan telinga juga rentan terhadap iritasi akibat mandi air laut terlalu sering. Air laut mengandung berbagai mikroorganisme, seperti bakteri dan alga, yang dapat menyebabkan iritasi pada mata dan telinga jika terkena secara berlebihan.
Iritasi pada mata dapat menyebabkan mata merah, gatal, dan bahkan infeksi jika tidak diobati dengan benar.
Sedangkan iritasi telinga bisa mengakibatkan peradangan pada saluran telinga, yang dapat menyebabkan rasa sakit dan gangguan pendengaran sementara.
BACA JUGA:Waktunya Holiday! Ini Rekomendasi Pantai yang Aman untuk Berenang
2. Risiko Infeksi Kulit dan Saluran Pernapasan
Mandi air laut terlalu sering juga dapat meningkatkan risiko infeksi kulit dan saluran pernapasan.
Mikroorganisme yang ada di air laut, terutama di daerah yang memiliki tingkat polusi tinggi, dapat masuk ke dalam pori-pori kulit dan menyebabkan infeksi.
Selain itu, jika air laut terkontaminasi oleh bakteri atau virus tertentu, seperti Vibrio vulnificus atau E. coli, mandi di air laut dapat meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan atau infeksi pada luka terbuka.
BACA JUGA:Daftar 5 Pantai Terindah di Gunung Kidul Jogja dan Harga Tiket Masuk untuk Libur Lebaran
3. Dehidrasi dan Kehilangan Elektrolit
Mandi di air laut terlalu sering juga dapat menyebabkan dehidrasi dan kehilangan elektrolit yang berlebihan.
Kandungan garam yang tinggi dalam air laut dapat menarik air keluar dari tubuh melalui proses osmosis, yang dapat menyebabkan dehidrasi jika tidak diimbangi dengan konsumsi air yang cukup.
Selain itu, kehilangan elektrolit seperti natrium dan kalium dapat mengganggu fungsi normal tubuh, termasuk fungsi jantung dan otot.
4. Risiko Terkena Sengatan Matahari