Dokter spesialis anak Edi Hartoyo menyebutkan, bahwa menjaga kebersihan diri dan lingkungan menjadi kunci utama dalam upaya pencegahan flu Singapura alias HFMD.
Lanjutnya, saat ini belum ada vaksin khusus flu Singapura. Maka dari itu, perawatan diri sangat penting untuk membantu mengurangi risiko terinfeksi dan menyebarkan virus.
Anggota Bidang Penanggulangan Penyakit Menular PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan menyatkan bahwa virus penyebab flu Singapura sangat rentan pada kelompok anak.
Apabila memang ada di tempat orang sakit, maka kita bisa ikutan pakai masker.
BACA JUGA:Gejala HFMD atau Flu Singapura pada Anak, Ini Langkah yang Harus Ibu Lakukan untuk Pencegahan
Gejala HFMD Pada Anak
Adapun berikut ini gejala flu Singapura atau HFMD yang perlu diketahui orang tua, meliputi:
1. Demam dan gejala mirip flu
Biasanya anak-anak sering mengalami demam dan gejala mirip flu lainnya 3 sampai dengan 5 hari setelah mereka tertular virus. Hal tersebut juga bisa termasuk:
- Demam
- Makan atau minum lebih sedikit
- Sakit tenggorokan
- Merasa tidak enak badan
BACA JUGA:Apa Itu HFMD atau Flu Singapura pada Anak dan Dewasa? Ini, Gejala dan Cara Pengobatannya
2. Luka di mulut
Kemudian, anak Anda juga bisa mengalami sariawan yang menyakitkan. Biasanya, luka ini dimulai sebagai bintik-bintik merah kecil, sering kali di lidah dan bagian dalam mulut, yang melepuh dan dapat menjadi menyakitkan.