Menurut Direktur Utama Merdeka Copper Adi Adriansyah Sjoekri, pada 2017 merupakan momentum penting bagi Merdeka Copper untuk menjadi perusahaan tambang nasional kelas dunia.
Pasalnya, Merdeka berhasil mencapai tahap produksi dalam waktu dua tahun sejak pencatatan saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia.
“Kami bersyukur berhasil mewujudkan komitmen kepada para investor bahwa dua tahun setelah
Kinerja positif BSI pada 2017 terus berlanjut pada tahun ini. Sampai dengan kuartal I 2018, Merdeka Copper memproduksi emas sebanyak 28.661 oz emas dan 19.727 oz perak dengan harga jual rata-rata emas 1.334 dolar/ oz dan perak 17 dolar/ oz. Dengan demikian MDKA meraih penjualan sebesar 74,5 Juta dolar dengan laba bersih sebesar 25,1 Juta dolar.
BACA JUGA:Di 7 Daerah Ini Banyak Terkubur Harta Karun Perak, Bagaimana dengan Masyarakatnya?
Pencapaian ini lebih rendah dari rata-rata dikarenakan curah hujan tinggi yang kerap dikaitkan dengan musim penghujan tahunan. Namun demikian, pada 2018, produksi emas MDKA ditargetkan meningkat menjadi 155.000 oz – 170.000 oz emas.
Hingga Maret 2018, tenaga kerja yang terlibat dalam proyek tambang ini mencapai 2.099 orang dengan 99% diantaranya adalah WNI dan 1% ekspatriat. Dari jumlah tenaga kerja, 60% berasal dari Banyuwangi, termasuk sekitar 38% dari Kecamatan Pesanggaran.
BACA JUGA:Luar Biasa! 7 Daerah Ini Menyimpan Harta Karun Tembaga yang Bisa Bikin Seluruh Penduduknya Kaya Raya
Melalui BSI, Merdeka Copper aktif menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR) dan telah menjangkau sekitar 42.000-an warga, khususnya yang berada di Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jatim, lokasi Tambang Emas Tujuh Bukit berada.
Demikian informasi mengenai harta karun emas di gunung Tumpang Pintu digadang melebihi Newmont bisa hasilkan cadangan 8,5 juta Ons. Semoga bermanfaat.
(Nutri Septiana)