7. Menyela-nyela Rambut dengan Jari
Disebutkan dalam hadits 'Aisyah radhiyallahu 'anha,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - إِذَا اغْتَسَلَ مِنَ الْجَنَابَةِ غَسَلَ يَدَيْهِ ، وَتَوَضَّأَ وُضُوءَهُ لِلصَّلاَةِ ثُمَّ اغْتَسَلَ ، ثُمَّ يُخَلِّلُ بِيَدِهِ شَعَرَهُ ، حَتَّى إِذَا ظَنَّ أَنْ قَدْ أَرْوَى بَشَرَتَهُ ، أَفَاضَ عَلَيْهِ الْمَاءَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ ، ثُمَّ غَسَلَ سَائِرَ جَسَدِهِ
"Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mandi junub, beliau mencuci tangannya dan berwudhu sebagaimana wudhu untuk shalat. Kemudian beliau mandi dengan menggosok-gosokkan tangannya ke rambut kepalanya hingga bila telah yakin merata mengenai dasar kulit kepalanya, beliau mengguyurkan air ke atasnya tiga kali. Lalu beliau membasuh badan lainnya." (HR. Bukhari no. 272)
Juga 'Aisyah radhiyallahu 'anha berkata,
كُنَّا إِذَا أَصَابَتْ إِحْدَانَا جَنَابَةٌ ، أَخَذَتْ بِيَدَيْهَا ثَلاَثًا فَوْقَ رَأْسِهَا ، ثُمَّ تَأْخُذُ بِيَدِهَا عَلَى شِقِّهَا الأَيْمَنِ ، وَبِيَدِهَا الأُخْرَى عَلَى شِقِّهَا الأَيْسَرِ
"Jika salah seorang dari kami mengalami junub, maka ia mengambil air dengan kedua tangannya dan disiramkan ke atas kepala, lalu mengambil air dengan tangannya dan disiramkan ke bagian tubuh sebelah kanan, lalu kembali mengambil air dengan tangannya yang lain dan menyiramkannya ke bagian tubuh sebelah kiri." (HR. Bukhari no. 277)
BACA JUGA:Rumah Dinas Bupati Bengkulu Utara Disambar Petir, Lantai Tiang Bendera Hancur
8. Mengguyurkan Air Pada Seluruh Badan (Dimulai dari Sisi yang Kanan Setelah itu ke Sisi yang Kiri)
Dalam hadits 'Aisyah radhiyallahu 'anha, beliau berkata:
كَانَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - يُعْجِبُهُ التَّيَمُّنُ فِى تَنَعُّلِهِ وَتَرَجُّلِهِ وَطُهُورِهِ وَفِى شَأْنِهِ كُلِّهِ
"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam biasa mendahulukan yang kanan ketika memakai sendal, ketika bersisir, ketika bersuci dan dalam setiap perkara (yang baik-baik)." (HR. Bukhari no. 168 dan Muslim no. 268)
Pada hadits ini dijelaskan bahwa mengguyurkan air ke seluruh tubuh cukup sekali saja, sebagaimana yang dapat kita pahami dalam hadits yang membicarakan tentang mandi.
BACA JUGA:Berencana Menikah Tahun Ini? Menurut Islam, Ini Bulan-bulan yang Baik untuk Menikah
Ini adalah salah satu pendapat dari mahzab Imam Ahmad dan ditetapkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. (Al Ikhtiyaarot Al Fiqhiyah li Syaikhil Islam Ibni Taimiyah, 'Alauddin Abul Hasan 'Ali bin Muhammad Al Ba'li Ad Dimasyqi Al Hambali, hal. 14, Mawqi' Misykatul Islamiyah).
Demikianlah mengenai informasi tata cara mandi wajib menurut sunnah Rasulullah. Pastikan bahwa kita melakukan cara mandi wajib dengan benar sesuai dengan syariat Islam yang telah diajarkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Semoga bermanfaat.
Nutri Septiana