- Kakao
Luas areal yang dipergunakan untuk menanam komoditas ini mencapai 89.864 ha dengan produksi 43.518t. Luas areal dan produksi terbesar tercatat di kabupaten Bone (30.625 ha dan 15.644 t), Pinrang (22.962 ha dan 10.599 t), menyusul kabupaten Soppeng (15.768 ha dan 7.036 ha).
Ketiga daerah tersebut merupakan daerah pusat penghasil kakao di Sulawesi Selatan, menyumbang sekitar 76 % dari total produksi 10 kabupaten yang disurvei. Namun tingkat produktivitas rata-rata yang dicapai masih terbilang rendah, yaitu baru sekitar 0,70 t/ha.
BACA JUGA:Yuk, Disimak! Ini Tips Cara Memasak Beras Pera agar Pulen dan Lembut, Cukup Tambahkan Ini
- Kemiri
Untuk sumber daya alam yang satu ini tersebar di wilayah Kabupaten Maros dan Bone yang menjadi sentra penghasil kemiri. Walaupun tingkat produksinya masih rendah, namun secara keseluruhan hasil yang berasal dari 2 wilayah tersebut mencapai 11.482t atau sekitar 72% dari total produksi.
BACA JUGA:Selain Emas, Sulawesi Tengah Punya Cadangan Harta Karun Nikel, Ini 5 Perusahaan yang Menaunginya
- Jambu Mete
Kabupaten Bulukumba, Pangkep, dan Sidrap merupakan sentra penghasil utama jambu mete dengan produktivitas rata-rata mencapai 0,82 t/ha dan produksi sekitar 25.275 t atau 76 % dari total yang dihasilkan pada 10 kabupaten yang disurvei.
- Kopra
Kabupaten Bulukumba, Bone, dan Pinrang merupakan pusat penghasil kelapa dengan produktivitas rata-rata sekitar 1,04 t/ha dan produksi masing-masing 13.700; 9.479; dan 5.752 t pertahun, atau sejumlah 28.931 t (71 %).
BACA JUGA:Waw! Ternyata Ini Desa di Kalimantan Tengah yang Punya Cadangan Harta Karun Emas 40 Juta Ton
- Kayu Olahan
Kayu olahan diperoleh dari beberapa areal hutan yang ada di daerah, khususnya dari hutan produksi.
Potensi tertinggi untuk sumber daya alam ini berada di kabupaten Bone. Kemudian disusul oleh kabupaten Sidrap, Pinrang, Marros, dan Banru. Produksi kayu olahan sudah dikirim ke luar Sulawesi hingga diekspor ke luar negeri.