Abu Nawas kemudian mengutarakan keinginannya agar ia ingin kaya tanpa bekerja. “Ah, itu mudah. Tapi syaratnya ada lho.” kata sang dukun.
"Apa syaratnya?" tanya Abu Nawas.
“Syaratnya harus ada yang dikorbankan, tapi jangan khawatir, korbannya tidak harus dari keluarga. Orang lain juga bisa dikorbankan. Tapi orang lain itu adalah orang yang terkait dengan hartamu.” jawab sang dukun.
"Apa maksudmu, aku tidak mengerti." tanya Abu Nawas lagi.
"Ya, misalnya, siapa pun yang berutang uang kepadamu, orang itu dapat digunakan sebagai korban, meskipun dia bukan anggota keluargamu." jawab sang dukun.
BACA JUGA:Aturan Baru, Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Ada Dendanya
"Bagaimana jika orang itu tidak mau?" tanya Abu Nawas.
Kamu tidak perlu meminta izin kepada orang tersebut. Nanti ia akan jadi korban tanpa ia sadari dan tiba-tiba mati dengan mengerikan." Kata dukun menjelaskan.
"Aku mengerti. Oke, aku setuju." jawab Abu Nawas sambil memandang Abu Jahil.
Abu Jahil yang merasa dikorbankan langsung gemetar.
Dukun itu kemudian mengajari Abu Nawas mantra sebagai ritual. Tengah malam, setelah kembali dari rumah dukun, Abu Nawas berkata di tengah jalan: "Abu Jahil, kamu tidak perlu mengembalikan hutang 100 dinar. Saya ikhlas."
Mendengar hal itu, Abu Jahil langsung ketakutan. "Jangan Abu Nawas, saya mengembalikan uang kamu nanti. Tepatnya saat tiba ke rumah saya, nanti akan segera aku kembalikan." kata Abu Jahil dengan ketakutan.
"Bukankah kamu kemarin mengatakan bahwa kamu kehabisan uang?" goda Abu Nawas.
"Saya masih punya banyak uang di Abu Nawa. Mungkin aku membohongimu,” kata Abu Jahil.
Akhirnya Abu Jahil segera mengembalikan uang pinjamannya kepada Abu Nawas di hari itu juga sejumlah 100 dinar.
Setelah diselidiki, terungkap bahwa dukun yang didatangi Abu Nawas dan Abu Jahil adalah sahabat Abu Nawas.
BACA JUGA:Tabel Pinjaman Mandiri Taspen Rp20-100 Juta, Kredit Pensiun sampai Usia 75 Tahun