NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Presiden Jokowi rilis minyak makan merah, begini kandungan dan khasiatnya.
Minyak makan merah adalah produk turunan kelapa sawit. Produk ini bisa dimanfaatkan untuk menggoreng layaknya minyak goreng atau dikonsumsi langsung sebagai minyak makan.
Minyak makan merah mengandung beta karoten, vitamin A, fitonutrien, dan komposisi asam lemaknya dinilai strategis untuk mengatasi tengkes (stunting).
BACA JUGA:Syarat Pengajuan, Tabel KUR Pegadaian Syariah 2024 Rp 30 Juta, Cicilan Hanya 900 Ribuan
Selain itu, beberapa kandungannya bisa dimanfaatkan sebagai bahan aktif kosmetik dan farmasi.
Minyak makan merah terbuat dari turunan crude palm oil atau CPO. Meski sama-sama produk turunan kelapa sawit, namun ada yang berbeda dalam proses pembuatan minyak sawit goreng dengan minyak kelapa merah.
Minyak kelapa sawit goreng yang saat ini umum digunakan berwarna bening karena sudah mengalami proses pemurnian.
Jadi, minyak kelapa sawit mentah olahan tahap pertama berwarna merah pekat dan mengandung beta karoten provitamin A sebanyak 600-1000 mg per kg atau ppm. Inilah yang disebut sebagai minyak makan merah.
BACA JUGA:Ahok Dikabarkan Maju Pilgub Sumatera Utara, PAN Tak Gentar Usung Menantu Jokowi Jadi Pesaingnya
Dirangkum dari laman Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur, karotenoid yang terdapat dalam minyak sawit merupakan provitamin A yang sangat mudah diserap oleh sel mukosa saluran pencernaan manusia.
Lalu, diubah menjadi vitamin A atau retinol dengan potensi konversi sebesar 98%. Potensi ini menjadikan minyak makan merah sebagai sumber vitamin A yang jauh lebih efektif dan murah dibandingkan sumber vitamin A lainnya.
Hal ini berbeda dengan proses pengolahan CPO menjadi minyak sawit goreng yang melalui proses pemurnian.
BACA JUGA:Ini Kriteria Penerima Bansos PIP, Apakah Kamu Termasuk Golongannya? Ini Syarat dan Cara Daftarnya
Proses permunian tersebut meliputi penghancuran provitamin A secara besar-besaran untuk memperoleh minyak goreng yang jernih atau berwarna agak kuning.
Selain itu, proses pemurnian ini juga merusak vitamin E yang juga terkandung dalam CPO. Jika produksi CPO di Indonesia mencapai minimal 16 juta ton per tahun, sementara kandungan karotenoid provitamin A sebesar 550 ppm, maka jumlah provitamin A yang hancur sedikitnya 7.700 ton per tahun.