Akibatnya, beberapa reformis Hindu dan pemimpin agama mulai mengadvokasi larangan pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.
Salah satu pemimpin tersebut adalah Mahatma Gandhi, yang percaya bahwa konsumsi alkohol adalah hambatan utama bagi kemajuan dan kemandirian India.
Dia mempromosikan gagasan kesederhanaan dan mendorong orang untuk melepaskan alkohol dan kejahatan lainnya.
Pada tahun 1949, pemerintah India memberlakukan Undang-Undang Larangan Bombay, yang melarang produksi, penjualan, dan konsumsi alkohol di negara bagian Bombay (sekarang Mumbai).
BACA JUGA:Hati-hati, Ini 6 Jenis Tanaman Beracun yang Tumbuh Bebas, Ada yang Bisa Mematikan
2. Pentingnya Larangan bagi Penganut Agama Hindu
Larangan bagi penganut agama Hindu adalah aspek penting dari agama Hindu yang telah dipraktikkan selama ribuan tahun. Ini adalah cara hidup yang didasarkan pada prinsip non-kekerasan, yang dikenal sebagai ahimsa.
Praktik ahimsa berakar dalam filsafat Hindu, dan meluas ke semua aspek kehidupan, termasuk makanan yang dimakan Hindu.
BACA JUGA:5 Tanaman Pembawa Rezeki di Depan Rumah Menurut Primbon Jawa, Cek Apakah Ada di Rumahmu
Bagi umat Hindu, konsumsi daging dan alkohol dilarang karena diyakini berbahaya bagi tubuh, pikiran, dan jiwa. Konsumsi daging dianggap sebagai tindakan kekerasan terhadap hewan, yang bertentangan dengan prinsip ahimsa.
Alkohol, di sisi lain, diyakini sebagai bentuk racun yang dapat mengaburkan pikiran dan mengganggu penilaian.
BACA JUGA:7 Tanaman yang Disebutkan Dalam Al Quran dan Hadits, Punya Segudang Manfaat untuk Kesehatan
Selain itu, larangan juga dipandang sebagai cara untuk memurnikan tubuh dan pikiran, dan mendorong pertumbuhan spiritual.
Dengan berpantang dari daging dan alkohol, umat Hindu percaya bahwa mereka dapat mencapai keadaan kemurnian, yang diperlukan untuk kemajuan spiritual.
BACA JUGA:7 Tanaman yang Dianjurkan di Depan Rumah Menurut Islam, Terlihat Indah dan Membawa Keberkahan