Keadaan kemurnian ini sangat penting untuk melakukan ritual keagamaan dan mencapai hubungan dengan yang ilahi.
Selain signifikansi agama, larangan juga memiliki signifikansi sosial dan budaya dalam agama Hindu. Ini adalah cara untuk mempromosikan harmoni dan persatuan di antara anggota masyarakat, dan membantu melestarikan nilai-nilai dan adat istiadat tradisional.
BACA JUGA:Ini 5 Jenis Tanaman yang Tidak Boleh Ditanam di Depan Rumah, Bisa Bawa Sial! Adakah di Rumah Kamu?
3. Berbagai Jenis Larangan dalam Larangan bagi Penganut Agama Hindu
Salah satu jenis larangan disebut “Niyama,” yang mengacu pada pengendalian diri atau pengendalian diri.
Ini berarti bahwa individu harus mengendalikan pikiran, kata-kata, dan tindakan mereka untuk menghindari konsekuensi negatif dan mempertahankan hubungan yang harmonis dengan dunia di sekitar mereka.
BACA JUGA:Tidak Disukai Ular, Ternyata 5 Tanaman Ini Ampuh Mencegah Ular Masuk ke Rumah
Jenis larangan lainnya adalah “Yama,” yang mengacu pada prinsip moral dan etika yang harus diikuti untuk menjalani kehidupan yang baik. Yamas termasuk hal-hal seperti non-kekerasan, kebenaran, dan pengekangan seksual.
Prinsip-prinsip ini dimaksudkan untuk membimbing individu menuju kehidupan yang lebih berbudi luhur dan membantu mereka menghindari konsekuensi negatif.
BACA JUGA:Trik Mengusir Nyamuk Tanpa Bahan Kimia, 9 Jenis Tanaman Ini Efektif Usir Nyamuk dalam Rumah
Ada juga jenis larangan yang dikenal sebagai “Vrata,” yang mengacu pada praktik atau pengamatan agama tertentu. Praktik-praktik ini mungkin melibatkan puasa, menjauhkan diri dari makanan atau kegiatan tertentu, atau melakukan ritual tertentu.
Vratas dimaksudkan untuk membantu individu memperdalam hubungan spiritual mereka dan memperkuat hubungan mereka dengan dewa-dewa mereka.
BACA JUGA:Muslim Harus Tahu, Inilah 8 Tanaman dalam Al-Qur'an yang Disebut Sebagai Tanaman Pembawa Rezeki
Peran Larangan bagi Penganut Agama Hindu
Larangan memainkan peran penting dalam praktik-praktik dan keyakinan Hindu. Dikenal sebagai “golput” atau “menahan diri,” didorong untuk mempromosikan kehidupan yang damai dan sehat.
Hindu mempromosikan gagasan tentang kehidupan yang seimbang dan harmonis, dan minum atau mengonsumsi zat yang dapat menyebabkan kecanduan atau kerusakan pada tubuh dipandang sebagai pelanggaran prinsip ini.