Ini adalah langkah penting dalam membangun kembali kepercayaan anak terhadap Anda sebagai orang tua dan figur otoritas mereka.
BACA JUGA:Ini 9 Kebiasaan Orang Tua yang Memicu Perilaku Buruk pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu
3. Mengajukan Pertanyaan Terbuka
Mengajukan pertanyaan terbuka adalah cara efektif untuk menggali lebih dalam perasaan anak setelah mereka mengalami trauma. Pertanyaan seperti "Bagaimana perasaanmu setelah kejadian tersebut?" atau "Apakah ada yang membuatmu merasa tertekan atau cemas?" dapat membuka ruang diskusi yang aman dan mendukung bagi anak untuk berbicara tentang pengalaman mereka.
4. Validasi Perasaan Anak
Validasi perasaan anak penting dilakukan untuk menunjukkan pengakuan dan pemahaman terhadap apa yang mereka rasakan. Ini melibatkan menggunakan kata-kata empati dan bahasa tubuh yang mendukung, seperti kontak mata atau senyum.
Anak perlu merasa bahwa perasaan mereka dihargai dan diterima, meskipun Anda mungkin tidak setuju dengan perilaku mereka.
BACA JUGA:Jangan Lupa Asupan Vitamin Anak, Ini 7 Rekomendasi Vitamin Untuk Mendukung Kecerdasan Otak anak
5. Membangun Rasa Aman
Membangun rasa aman pada anak adalah kunci dalam membantu mereka pulih dari trauma. Ketika anak merasa aman, mereka lebih mampu mengatasi perasaan cemas atau tidak aman yang mungkin timbul akibat pengalaman traumatis. Ini dapat dilakukan dengan memberikan konsistensi, perhatian, dan cinta kepada anak.
6. Membangun Kembali Kepercayaan
Memulihkan kepercayaan anak setelah mereka dimarahi memerlukan waktu, kesabaran, dan konsistensi dari pihak orang tua. Jika Anda telah melanggar kepercayaan anak, penting untuk mengakui kesalahan Anda dengan jujur dan bertanggung jawab. Ini adalah langkah awal untuk membangun kembali fondasi hubungan yang sehat antara Anda dan anak.
BACA JUGA:Agar Anak Jadi Juara Kelas, Berikan 9 Makanan Untuk Kecerdasan Otak Anak Berikut Ini
7. Perbaiki Kualitas Komunikasi