1. Cari Lokasi Kandang Ayam yang Jauh dari Pemukiman
Saat akan memulai bisnis ayam petelur, hal pertama yang harus dipersiapkan adalah kandang ayam. Menyiapkan kandang ayam petelur tidak boleh dilakukan sembarangan.
Jika kandang ayam berlokasi di sekitar area pemukiman, bau dari ayam beserta kotorannya akan sangat mengganggu warga sekitar.
BACA JUGA:Agar Sukses, Ini Perhitungan Modal Usaha Ayam Petelur 50 Ekor, Wajib Tahu Bagi Pemula!
Oleh karena itu, pastikan kandang ayam petelur dibangun di lokasi yang cukup jauh dari area pemukiman. Dengan demikian, keberadaan kandang tidak akan mengganggu siapapun.
Selain itu, lokasi kandang yang jauh dari aktivitas warga juga akan mengurangi risiko ayam terkena stres. Ayam petelur yang memiliki kondisi mental yang sehat akan memiliki risiko penyakit yang lebih rendah dan kualitas telur yang lebih baik.
2. Pilih Model Kandang Ayam yang Bisa Memaksimalkan Lahan
Dalam membuat kandang, pebisnis dapat memilih salah satu dari dua model kandang ayam petelur sesuai kebutuhan dan kondisi lahan yang dimiliki.
Model kandang pertama adalah kandang koloni, di mana ayam petelur ditempatkan dalam satu kandang secara bebas.
Meski mudah dibuat, model kandang ini memiliki kekurangan dalam hal efisiensi pengumpulan telur.
Model kandang kedua adalah kandang baterai yang menyediakan ruang terbatas untuk setiap ayam petelur.
Kandang ini lebih efektif dalam memanfaatkan lahan karena setiap baris ruang ayam dapat disusun hingga empat tingkat. Dengan demikian, lahan dapat digunakan lebih efisien dan pengumpulan telur menjadi lebih mudah.
3. Pilih Bibit Ayam Petelur dengan Cermat
Di Indonesia, peternak ayam petelur umumnya menggunakan dua ras ayam, yaitu yang menghasilkan telur berwarna putih dan coklat.
Meskipun tidak ada perbedaan signifikan antara kedua jenis ayam ini, telur berwarna putih biasanya sedikit lebih kecil dibandingkan telur berwarna coklat.