Berikut fakta mengenai investor asing caplok saham ruas tol Indonesia:
Kanada Beli Saham Tol Cipali
Canada Pensiun Plan Investment Board (CPPIB) dan PT Bhaskara Utama Sedaya (BUS) tengah dalam proses mencaplok 55 persen saham jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dari perusahaan asal Malaysia, PLUS Expressway International Bhd.
Adapun BUS merupakan anak usaha PT Astra Tol Nusantara atau Astra Infra. Dalam akuisisi ini, CPPIB mengakuisisi 45 persen saham Tol Cipali, sementara anak usaha Astra Infra mengakuisisi 10 persen saham sisanya.
"Kami senang berinvestasi di Tol Cipali bersama Astra Infra, dan berharap dapat menjalin hubungan jangka panjang yang baik," ucap Managing Director CPPIB, Scott Lawrence.
BACA JUGA:Mudah dan Cepat, Ini Cara Cek Tarif Jalan Tol Online, dari Website hingga Aplikasi
Saat ini Tol Cipali yang memiliki panjang 117 km ini dikelola oleh konsorsium PT Lintas Marga Sedaya (LMS).
Sebelumnya, 55 persen saham LMS dikuasai oleh PLUS Expressway International Bhd, sedangkan 45 persen sisanya dikuasai oleh PT BUS.
Menurut Scott, transaksi pencaplokan saham ini ditargetkan dapat selesai pada kuartal IV 2019, tergantung pada syarat dan ketentuan yang disepakati antar kedua belah pihak, serta persetujuan dari pemerintah.
BACA JUGA:Segini Tarif Tol Termahal di Trans Jawa 2024 untuk Golongan I, Cek Sebelum Masuk Tol
Dia menambahkan, CPPIB tertarik mengakuisisi saham Tol Cipali yakni dikarenakan tol itu dipandang merupakan simpul penting dalam jaringan jalan Tol Trans Jawa, di mana tingkat pertumbuhan penggunanya begitu pesat.
"Sebagai investasi infrastruktur CPPIB pertama di Indonesia, ini memperdalam komitmen CPPIB di kawasan Asia-Pasifik dan fokus kami di pasar baru dengan pengembalian yang menarik," imbuh Kepala Asia-Pasifik CPPIB, Suyi Kim.
BACA JUGA: 5 Fakta Jalan Tol Binjai-Langsa Sepanjang 140 Kilometer Menjadi Tol Terpanjang di Sumatera
China Minat, Tapi Tak Lolos
Sebanyak 2 konsorsium perusahaan China, yakni Konsorsium China Harbour Indonesia dan Konsorsium Sinohydro Corporation Limited, berminat dalam pembangunan infrastruktur jalan tol di Indonesia.
Hal itu terlihat dalam lelang proyek Tol Semarang-Demak sepanjang 27 kilometer (km) yang juga menjadi tanggul laut, kedua konsorsium itu turut mendaftar. Namun sayang, kedua konsorsium tersebut tak lolos.