4. Call of Duty
Game Call of Duty menceritakan tentang seorang anggota tempur dari badan intel Amerika. Mengandung banyak unsur kekerasan dan penuh dengan petualangan berbahaya untuk menyelesaikan sebuah misi pembunuhan menjadikannya game berbahaya bagi anak.
Game ini seringkali menghadirkan adegan kekerasan intens dan realistis, termasuk gambaran perang dan konflik bersenjata.
Selain itu, pengaruh dari komunitas online yang kadangkala kompetitif dan tidak ramah dapat mempengaruhi perilaku sosial anak-anak.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengawasi dan membatasi akses anak-anak terhadap game Call of Duty, sambil memberikan pemahaman yang benar mengenai kekerasan dan nilai-nilai yang seharusnya diprioritaskan dalam kehidupan sehari-hari.
BACA JUGA:Pinjaman Online Bank BRI 2024, Cairkan Uang Tunai Rp 25 Juta dari Rumah Tanpa Jaminan
5. Counter Strike
Counter Strike adalah rangkaian game video multiplayer first person shooter. Game ini penuh dengan adegan kejam tembak menembak dan perang antara teroris dan kontra teroris.
Masing-masing pihak di game ini melakukan tindakan teror seperti pengeboman dan penyanderaan. Tentunya Counter Strike masuk sebagai list game berbahaya bagi anak dan sebaiknya orang tua tidak memperbolehkan anak di bawah umur memainkannya.
Cerminan terus-menerus pada situasi perang dapat membentuk persepsi anak-anak terhadap konflik dan kekerasan secara umum. Selain itu, interaksi dengan pemain lain di dunia maya dapat menciptakan lingkungan kompetitif yang kadangkala tidak sehat.
Dalam beberapa kasus, waktu yang dihabiskan untuk bermain Counter Strike bisa menggeser fokus anak-anak dari kegiatan-kegiatan positif di dunia nyata.
6. Mortal Kombat
Mortal Kombat juga bisa jadi salah satu game berbahaya bagi anak karena penuh dengan adegan pertarungan antara dua dunia dalam perebutan kekuasaan. Banyak anak menikmati game Mortal Kombat karena gaya pertarungan yang seru dipadukan dengan desain karakter yang keren, padahal game ini menyajikan banyak kekejaman yang cukup ekstrim dan berbahaya bagi anak.
Dalam game ini, pemain terlibat dalam pertempuran berdarah yang penuh dengan gerakan mematikan dan finishing moves dramatis.
Paparan pada adegan kekerasan semacam itu tentunya dapat berdampak pada perkembangan emosional dan mental anak-anak, serta membentuk persepsi mereka terhadap penyelesaian konflik dengan cara yang tidak sehat.