7. Penurunan Kualitas Hidup
Ketergantungan pada judi online dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup secara keseluruhan. Pemain mungkin merasa tertekan dan tidak bahagia karena tekanan keuangan dan masalah pribadi yang timbul akibat perjudian.
BACA JUGA:Selain Bjorka, Ini 10 Deretan Hacker Indonesia Paling Berbahaya dan Ditakuti Dunia
8. Potensi Hukuman Pidana
Bermain judi online ilegal dan dapat mengakibatkan konsekuensi hukum serius bagi pelakunya. Beberapa di antaranya termasuk denda besar dan bahkan penjara dalam waktu lama.
9. Terjebak pada Investasi Bodong
Judi online sering kali berkaitan dengan penipuan dan investasi bodong. Banyak situs judi online yang menjanjikan keuntungan besar dengan investasi awal yang kecil.
Hal ini mirip dengan skema investasi bodong yang menjebak banyak orang dengan janji keuntungan tinggi tanpa risiko. Akibatnya, pemain kehilangan uang mereka kepada penipu.
10. Merusak Generasi Muda
Remaja yang masih dalam tahap pencarian jati diri mudah terpengaruh oleh judi online. Paparan ini dapat membentuk kebiasaan buruk dan sikap tidak bertanggung jawab terhadap uang dan waktu, yang berpotensi merusak masa depan mereka.
Penting untuk diingat bahwa judi online, seperti bentuk perjudian lainnya, memiliki potensi bahaya yang signifikan. Oleh karena itu, sangat penting bagi individu yang terlibat dalam perjudian online untuk bermain dengan bijak, menetapkan batasan, dan mencari bantuan jika mereka merasa terjebak dalam ketergantungan perjudian.
BACA JUGA:Kisah Nyata di Indonesia, Ada Wanita Masih Perawan tapi Hamil, Kok Bisa? Begini Penjelasan dr Boyke
Itulah sejumlah dampak dari kecanduan judi online, ternyata dibalik itu ada empat faktor utama yang dapat menyebabkan terus bertambahnya angka pelaku perjudian online. Berikut 4 faktornya:
1. Faktor ekonomi
Faktor ekonomi ini mencakup segala yang terkait kondisi keuangan seseorang. Orang-orang yang kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan atau mencari penghasilan pada akhirnya akan mencari jalan pintas untuk menghasilkan uang banyak dengan cepat dan mudah.
Hal ini sangat relevan dengan kondisi krisis ekonomi dunia sejak pascapandemi COVID-19 lalu.