Puasa Asyura 10 Muharram, Berikut Keutamaan, Bacaan Niat dan Sejarahnya

Minggu 14-07-2024,21:24 WIB
Reporter : Novan Alqadri
Editor : ahmad afandi

Ibnu Rajab Al Hambali mengatakan, “Puasa yang paling utama di antara bulan-bulan haram (Dzulqo’dah, Dzulhijah, Muharram, Rajab -pen) adalah puasa di bulan Muharram (syahrullah)” (Lathoif Al Ma’arif, hal. 67)

Sesuai penjelasan Ibnu Rajab, puasa sunnah (tathowwu’) ada dua macam:

Puasa sunnah muthlaq. Sebaik-baik puasa sunnah muthlaq adalah puasa di bulan Muharram.

Puasa sunnah sebelum dan sesudah yang mengiringi puasa wajib di bulan Ramadhan. Contoh puasa ini adalah puasa enam hari di bulan Syawal. (Lihat Lathoif Al Ma’arif, hal. 66)

BACA JUGA:Puasa Tasua 1446 H/2024 Tanggal Berapa? Ini Jadwal Lengkap Beserta Bacaan Niat dan Tata Caranya

Niat Puasa Asyura

Untuk menjalankan puasa Asyura, berikut bacaan niat yang dapat dilafalkan:

نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى

 

Arab Latin: Nawaitu shauma  syûrâ-a lilâhi ta'âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa Asyura karena Allah Ta'ala."

Tata Cara Puasa Asyura dan Puasa Tasua

Pada dasarnya tata cara puasa Asyura dan puasa Tasua sama saja dengan puasa sunnah lainnya. Adapun yang membedakan hanyalah niatnya.

Berikut ini tata cara puasa Asyura dan puasa Tasua:

1. Membaca niat puasa sunnah Asyura. Niat dapat dibaca pada malam hari sebelum masuk subuh. Niat ini sebaiknya dibaca secara lisan.

2. Utamakan makan sahur dilakukan saat menjelang masuk waktu subuh atau sebelum imsak.

Kategori :