Ketua PBNU Ungkap Agenda 5 Nahdliyin ke Israel dan Bertemu Presiden Israel
Kehebohan pertemuan 5 Nahdliyin dengan Presiden Israel--
NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Ketua PBNU ungkap agenda 5 Nahdliyin ke Israel dan bertemu Presiden Israel.
Saat masyarakat dunia menyuarakan dukungan untuk Palestina dan mengutuk serangan Israel, muncul kehebohan di Indonesia.
Lima orang Nahdliyin diketahui berkunjung ke Israel bahkan bertemu dengan Presiden Israel. Kontan saja kunjungan dan pertemuan itu menjadi sorotan masyarakat Indonesia, karena NU merupakan salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia.
Merespon masalah ini, KH. Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya telah memberikan pernyataan. Dikatakan Gus Yahya, kelima Nahdliyin ini berangkat ke Israel memang diajak.
BACA JUGA:Syarat dan Cara Aktifkan Paylater Livin Mandiri, Limit Maksimal Rp 20 Juta, Angsuran Hingga 12 Bulan
“Menurut keterangan yang kami himpun, mereka memang dikonsolidasi. Jadi ada yang mendekati mereka satu per satu untuk diajak berangkat,” kata Gus Yahya.
Lebih lanjut Gus Yahya mengatakan pihak yang mengajak tersebut merupakan NGO yang bekerja untuk Israel.
BACA JUGA:Syarat dan Cara Aktifkan Paylater Livin Mandiri, Limit Maksimal Rp 20 Juta, Angsuran Hingga 12 Bulan
“Yang mengajak, dari informasi setelah saya tanya, ini memang dari satu chanel, NGO, yang merupakan advokat dari Israel. Memang ada di dunia ini NGO-NGO yang beroperasi sebagai advokat Israel,” lanjut Gus Yahya.
Selain kunjungan dan bertemu dengan Presiden Israel dinilai tidak pantas bagi seorang Nahdliyin, banyak juga pihak yang mempertanyakan agenda mereka sehingga berangkat ke Israel.
Untuk agenda ini, Gus Yahya juga memberikan penjelasan. “Memang mereka di sana programnya semacam dialog dan pertemuan dengan berbagai pihak. Katanya tanpa agenda dengan Presiden Israel sebelumnya dan itu mendadak diadakan (pertemuan dengan presiden Israel) di sana,” lanjut Gus Yahya.
Gus Yahya memastikan tidak ada agenda khusus atau substansi kelimanya. Begitu juga dengan dialog atau pertemuan-pertemuan dengan beberapa pihak di Israel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: