"Adakah Kepala Negara yang melarat seperti aku dan sering meminjam-minjam dari ajudannya?" kata Sukarno kepada Cindy Adams dalam Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia (1964).
Masih mengutip wawancara dengan Cindy Adams, Soekarno bahkan pernah hampir diberi gedung secara patungan oleh rakyat. Namun, dia menolak dengan alasan tidak ingin merepotkan.
Sejarawan Indonesia, Ong Hok Ham, juga membantah rumor harta segunung Soekarno. Lewat tulisan Kuasa dan Negara (1983), Ong mematahkan cerita itu dan memberi fakta sejarah sesungguhnya. Salah satunya terkait cerita Soekarno mewarisi kekayaan kerajaan Mataram Islam.
BACA JUGA:Teka-teki Harta Karun Peninggalan Soekarno yang Belum Ditemukan, Benarkah Adanya?
Kata Ong, tidak mungkin ada seseorang mewarisi harta dari kerajaan kuno, apalagi mewariskan batangan emas. Masalahnya, harta kerajaan kuno tidak sebesar yang dibayangkan. Apalagi, saat itu Mataram Islam disebut masih punya utang kepada VOC.
Ong juga menyebut kalau kisah harta Soekarno sebenarnya bisa dipatahkan dengan argumen sederhana: jika punya emas, seharusnya Soekarno tidak melarat hingga akhir hayatnya.
Dari berbagai informasi tersebut, bisa disimpulkan bahwa cerita harta karun emas 57 ton Soekarno yang selama ini beredar di masyarakat adalah informasi tak akurat.
BACA JUGA:Bikin Heboh Dunia, Berikut Fakta Mengenai Teka-teki Harta Karun Soekarno di Bank Swiss
Itulah fakta mengenai rumor kepemilikan harta emas 57 ton milik Soekarno di bank asing.
(Novan)