Teori Mistis dan Spiritual
Beberapa orang percaya bahwa tuyul takut terhadap logam, karena uang di bank tersimpan di brankas yang terbuat dari logam.
Ada juga yang berpendapat bahwa bank memiliki "penjaga" berupa makhluk halus lain yang ditakuti oleh tuyul.
Teori-teori ini memang tidak logis, tetapi sering kali digunakan untuk menjelaskan fenomena yang tidak dapat dijelaskan secara rasional.
BACA JUGA:Suka Maling Uang, Kenapa Tuyul Takut Pada Rambut Manusia
Perspektif Sejarawan
Menurut sejarawan, kemunculan mitos tentang tuyul mungkin disebabkan oleh kesenjangan sosial antara masyarakat agraris dengan tuan tanah dan pedagang pada masa lalu.
Pada akhir abad ke-19, ketika Belanda meresmikan kebijakan pintu terbuka atau liberalisasi ekonomi menggantikan sistem tanam paksa, terjadi perubahan besar dalam struktur ekonomi dan sosial di Indonesia.
Jan Luiten van Zanden dan Daan Marks dalam buku "Ekonomi Indonesia 1800-2010" (2012) menjelaskan bahwa liberalisasi ekonomi ini menyebabkan pengambilalihan perkebunan rakyat untuk dijadikan perkebunan besar dan pabrik gula.
Situasi ini membuat kehidupan masyarakat, khususnya para petani kecil di Jawa, semakin terpuruk.
Mereka tidak lagi memiliki kuasa atas lahan perkebunan dan hidup dalam kemiskinan. Sementara itu, pedagang dan orang-orang kaya baru dari kalangan pribumi atau Tionghoa justru semakin sejahtera. Kesenjangan sosial ini menimbulkan kecemburuan di kalangan petani.
Para petani, yang hidup dalam kesederhanaan dan menganut sistem subsisten, melihat kekayaan yang dimiliki oleh pedagang sebagai sesuatu yang mencurigakan.
Mereka tidak bisa memahami bagaimana para pedagang bisa menjadi kaya dengan cepat tanpa terlihat bekerja keras.