Lagi jadi Sorotan, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar Diisukan Pernah Belajar Agama Yahudi di AS

Jumat 26-07-2024,20:56 WIB
Reporter : Sheila Silvina
Editor : Agus Faizar

Beasiswa yang ia ikuti juga mencakup kunjungan ke puluhan sinagoge dan lembaga pendidikan Yahudi.

Program ini memberikan kesempatan untuk mengeksplorasi berbagai pendekatan terhadap pembelajaran dan kehidupan spiritual Yahudi.

BACA JUGA:Viral Pernikahan Mandi Duit Bertabur Dolar di Bangkalan, Pengantin Terjepit Uang di Kursi Pelaminan

Diketahui, selama perjalanan program ini, Nasaruddin Umar bertemu dengan komunitas Ortodoks, Konservatif, Reformasi, dan non-denominasi, serta Yahudi Ashkenazi, Sephardic dan Mizrahi yang mewakili perspektif Yahudi Amerika yang liberal dan konservatif.

Program ini juga mencakup berbagai kunjungan lapangan dan dialog di lembaga-lembaga sipil utama, termasuk Pusat Sejarah Yahudi, Perpustakaan Umum New York, Pusat Kebudayaan Skirball, dan Museum Peringatan Holocaust AS.

BACA JUGA:Viral! Papan Informasi Museum Adityawarman di Padang Sebut ‘Homo’, TikToker Ungkap Kesalahan Informasi

Hal mencolok yang menjadi perhatian publik adalah karena AJC diketahui memiliki misi untuk meningkatkan kesejahteraan orang Yahudi dan Israel, serta memajukan hak asasi manusia dan nilai-nilai demokrasi di Amerika Serikat dan di seluruh dunia. 

BACA JUGA:Viral, Tukang Ojek Dibegal di Liku Sembilan Kepahiang, Ternyata Bohong Lantaran Ketakutan Sama Sosok Satu Ini

Hal inilah yang menuai kontroversi (pro dan kontra) di tengah hubungan Palestina dan Israel. Secara tidak langsung, misi dari AJC diduga dianggap pro-Israel.

"AJC adalah advokasi global untuk orang Yahudi. Komite Yahudi Amerika (AJC) membela hak Israel untuk hidup dalam kedamaian dan keamanan melawan antisemitisme, apa pun sumbernya, dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi menyatukan orang Yahudi dan sekutunya," demikian keterangan misi atau latar belakang AJC dalam laman resminya.

BACA JUGA:Viral! Tudingan Roti Aoka Mengandung Bahan Berbahaya, Komisi IX DPR Minta BPOM Klarifikasi

Program belajar yang diikuti oleh Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Nasaruddin Umar, di AS menunjukkan komitmen beliau terhadap dialog dan pemahaman antaragama. 

Meskipun menuai kontroversi, terutama di tengah isu internasional yang sensitif antara Palestina dan Israel, langkah ini menunjukkan pentingnya pendidikan dan dialog dalam membangun saling pengertian dan menghormati. 

BACA JUGA:Viral! Seorang Wanita Ditegur Gegara Chat Gunakan Tanda Tanya 2 Kali, Ternyata Ini Arti dan Maknanya

Prof. Nasaruddin Umar dengan pengalaman dan dedikasinya memberikan contoh bagaimana kita bisa mencari ilmu di luar tradisi kita sendiri untuk membangun dunia yang lebih damai dan harmonis.

(Sheila Silvina)

Kategori :