Kasus Penculikan Anak di Bengkulu Tengah Rekayasa, Ini Fakta Penyelidikan Polres Bengkulu Tengah

Selasa 30-07-2024,18:15 WIB
Reporter : Harri Sutriansyah
Editor : Agus Faizar

BENGKULU TENGAH, RBTVCAMKOHA.COM - Dugaan kasus penculikan anak yang terjadi di Desa Nakau Kecamatan Talang Empat Bengkulu Tengah yang terjadi pada Minggu (21/7) ternyata bohong alias rekayasa.

BACA JUGA:Inilah Daftar 5 Kota Terkaya di Jawa Tengah 2024 Berdasarkan PDRB per Kapita

Usut punya usut, rupanya peristiwa penculikan ini merupakan hasil cerita rekayasa korban berinisial AA yang saat ini baru berusia 13 tahun dan duduk di bangku SMP. 

Saat itu AA mengaku telah diculik oleh sekelompok orang dengan menggunakan mobil.  Walaupun pihak keluarga tidak melaporkan kasus ini secara resmi kepada Polisi, ternyata Polres Bengkulu Tengah tetap melakukan penyelidikan.

BACA JUGA:Duh! Ini 10 Provinsi Termiskin di Indonesia 2024, Didominasi Wilayah Mana?

Setelah dilakukan penyelidikan serta pemeriksaan lebih lanjut, baik kepada AA yang mengaku menjadi korban, orang tua korban serta dengan melihat beberapa rekaman kamera pengintai (CCTV) warga setempat, maka dipastikan peristiwa penculikan anak adalah bohong.

BACA JUGA:PP Nomor 28 Tahun 2024 Resmi Diteken, Pemerintah Larang Jual Rokok Eceran

Kapolres Bengkulu Tengah AKBP Dedi Wahyudi dalam press rilisnya pada Selasa (30/7) mengatakan bahwa rekayasa penculikan juga telah diakui oleh AA sendiri yang sebelumnya mengaku menjadi korbannya.

"Dari pengakuan AA, dirinya terpaksa merekayasa telah mejadi korban penculikan, setelah dirinya cemas atau takut dimarahi oleh orang tuanya, akibat pulang terlambat setelah pamit untuk melaksanakan shalat berjemaah di masjid", jelas Kapolres Bengkulu  Tengah.

BACA JUGA:Laris Manis, Ini Jenis Mobil Honda yang Banyak Dibeli di GIIAS 2024, Siapa Jadi Primadona?

Ditambahkan Kapolres, bahwa AA terlambat pulang dikarenakan pergi ke tempat pacarnya bersama dengan beberapa temannya.

"AA terlambat pulang dikarenakan main ke tempat pacar bersama dengan teman lainnya. Dikarenakan tidak berani pulang akibat kemalaman, maka direkayasalah cerita bahwa dirinya telah menjadi korban penculikan," tambah Kapolres.

BACA JUGA:10 Kabupaten Terkaya di Jawa Tengah 2024, Semarang dan Solo Posisi Berapa

Atas kebenaran peristiwa ini, Anang selaku (50) Orang tua AA yang juga hadir dalam press rilis Polres Bengkulu Tengah di Aula Camkoha, meminta maaf kepada semua pihak atas telah tersebarnya berita bohong tentang penculikan anak ini.

"Saya minta maaf kepada semua pihak, atas pengakuan anak saya yang berbohong dan merekayasa telah menjadi korban penculikan anak. Pengawasan terhadap anak akan saya tingkatkan sebagai orang tua," ujar Anang.

Kategori :