Tak Punya Biaya Hidup di Indonesia
Ridha juga menyampaikan bahwa SB sudah tidak memiliki biaya hidup selama di Indonesia dan suaminya saat ini berada di Norwegia.
SB dan Si Kocong datang ke Indonesia melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta. SB sudah mencoba mengumpulkan uang untuk pulang sebelum masa berlaku izin tinggalnya habis namun tidak cukup.
BACA JUGA:Kronologi Cekcok Pengurus RW dan Sekolah Tentang Iuran Keamanan yang Diminta Sebesar Rp35 Juta
Mereka tidak berusaha untuk memperpanjang izin tinggalnya meskipun VOA bisa diperpanjang satu kali. Namun, hal itu tidak dilakukan dan ibu serta anaknya ini tinggal di rumah warga.
"Jadi ada yang menampungnya di daerah Ubud. Dan menurut pengakuan yang bersangkutan, ibunya sudah tidak bisa mengendalikan lagi anaknya sehingga membiarkannya berkeliaran di pinggir jalan sampai malam hari. Sampai memanjat genteng dari satu rumah ke rumah lainnya," jelas Ridha.
BACA JUGA:Ini Syarat Kerja di Kapal Pesiar untuk Pria yang Wajib Diketahui dan Dilengkapi
Ridha juga menyampaikan bahwa di satu sisi, BS adalah anak kecil, namun di sisi kemanusiaan, pihaknya mengamankan ibu dan anak ini karena tindakan anak ini membahayakan dirinya sendiri. Selain itu, ibu dan anak ini overstay atau melebihi masa izin tinggal yang berlaku di Indonesia.
Diberitakan sebelumnya, bocah laki-laki berambut pirang dan berkulit putih ini, sering terlihat melakukan aktivitas di luar rumah tanpa pengawasan orangtuanya.
Bocah bule tersebut kerap terlihat di jalan ramai, sering memanjat pohon kelapa, dan melakukan hal-hal berbahaya lainnya.
Tindakannya ini tidak hanya membahayakan dirinya sendiri, tetapi juga meresahkan masyarakat setempat dan wisatawan.
BACA JUGA:Ada Oknum Diduga Aniaya Anak Dibawah Umur Sampai Muntah Darah, Begini Kronologinya
Komisioner Komisi Penyelenggara Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Bali, I Kadek Ariasa, menyatakan keprihatinannya terhadap kejadian ini.
"Terlebih lagi di Kabupaten Gianyar yang selama ini dikenal sebagai daerah tujuan wisata internasional dan Kabupaten Layak Anak (KLA)," ujarnya.