Sedangkan mobil hybrid memiliki mesin pembakaran yang membutuhkan perawatan rutin, yang dapat membuat biaya perawatan lebih mahal.
Di Indonesia, mobil hybrid belum banyak digunakan, sehingga teknisi yang mampu menangani perawatan mobil hybrid tidak tersedia di setiap bengkel.
BACA JUGA:Ini 5 Pilihan Mobil SUV Irit BBM, Cocok untuk Perjalanan Jauh, Jangan Salah Beli
Ini bisa menyulitkan jika kamu membutuhkan perbaikan atau pemeliharaan mobil hybrid, karena perlu mencari teknisi khusus yang terbiasa menangani mobil jenis ini.
Selain itu, spare part untuk mobil hybrid juga tidak sebanyak untuk mobil konvensional karena pasarnya yang belum begitu besar di Indonesia.
BACA JUGA:Hyundai Kona Ev, Bakal Jadi Taksi Listrik Pertama di IKN, Intip Spesifikasi Canggihnya
4. Pengalaman Berkendara
Pengalaman berkendara yang lancar adalah faktor penting saat mempertimbangkan mobil listrik dan hybrid. Mobil listrik memiliki pengalaman berkendara yang berbeda karena tenaganya yang senyap dan tidak memerlukan perpindahan gigi manual.
Meskipun mobil hybrid memiliki performa serupa untuk perjalanan pendek, pengalaman berkendara pada perjalanan jauh mirip dengan mobil bensin.
Oleh karena itu, bagi mereka yang menginginkan pengalaman berkendara yang mulus, mobil listrik mungkin lebih disukai.
BACA JUGA:Menggiurkan, Ini 8 Motor Irit BBM dan Harga Murah, Cocok Buat Harian
5. Dampak Lingkungan
Mobil hybrid masih mengeluarkan gas buang karena menggunakan mesin pembakaran internal yang menggunakan bahan bakar fosil.
Meskipun ada pengecualian seperti mobil hybrid Fuel Cell Electric Vehicle yang menggunakan hidrogen sebagai bahan bakar alternatif, dampak lingkungan dari mobil listrik lebih rendah.
Mobil listrik menghasilkan emisi nol, langsung mengurangi polusi udara dan gas rumah kaca. Mereka juga berkontribusi pada udara yang lebih bersih, jejak karbon yang lebih rendah, dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.