RUU Kontroversi Tentang Pajak Kucing, Bikin Warga Kenya Resah, Begini Fakta-faktanya

Minggu 11-08-2024,05:40 WIB
Reporter : Nutri Septiana
Editor : Agus Faizar

Mutua juga mengatakan aturan tentang mengurung kucing akan "membatasi mereka dari perilaku alami mereka."

Di sisi lain, pemerintah Kota Nairobi berencana berkonsultasi dengan publik tentang rancangan undang-undang tersebut.

BACA JUGA:Kenali, Ini Ciri-ciri Calon Pemimpin yang Baik, Jujur dan Amanah! Jangan Salah Pilih

Disebutkan bahwa sekitar dua ribu warga Kenya meninggal setiap tahun akibat rabies yang disebabkan gigitan anjing atau kucing, menurut Kementerian Kesehatan negara itu. 

Bagi Kepala Masyarakat Kenya untuk Perlindungan dan Perawatan Hewan (KSPCA), Emma Ngugi, rancangan undang-undang tersebut merupakan langkah yang disambut baik.

Pasalnya, kesejahteraan hewan di kota tersebut merupakan "masalah besar." Namun, menurutnya, registrasi hewan peliharaan bukan jawabannya karena orang-orang mungkin tidak ingin mengklaim kepemilikan kucing.

Beberapa orang mungkin akan membuang kucing mereka jika dipaksa membayar pajak, yang akan menyalahi tujuan RUU tersebut.

BACA JUGA:Indonesia Tanpa Medali di Panjat Tebing Olimpiade Paris 2024, Rajiah Gagal Raih Perunggu

3. Pemilik Kucing Bisa Saja Dipenjara

"Jika Anda memperkenalkan apa yang pada dasarnya merupakan pajak atas kucing, akan lebih sulit bagi organisasi seperti kami yang bekerja di masyarakat untuk membuat orang-orang bertanggung jawab," katanya pada BBC.

Ngugi juga menunjukkan bahwa sudah ada undang-undang tentang kepemilikan anjing yang diabaikan karena kebanyakan orang tidak mau repot-repot meregistrasi anabul, bahkan bagi mereka yang mampu melakukannya.

Berdasarkan RUU yang diusulkan, pemilik kucing yang gagal mematuhi standar lisensi dan kesejahteraan akan bersalah atas suatu pelanggaran.

BACA JUGA:Pemilik Kosan Ini Terciduk Sedang Menyantap Daging Kucing, Alasan Obat Diabetes, Pengakuannya Sudah 10 Kali

Mereka dapat dikenakan hukuman, termasuk pidana penjara. Direktur KSPCA menyebut "populasi kucing yang berlebihan" merupakan masalah besar, dengan kucing yang terjangkit rabies menimbulkan risiko bagi kesehatan manusia dan lingkungan.

Ia lebih suka layanan dokter hewan berbiaya rendah diperkenalkan bagi mereka yang mampu membayar dan kampanye sterilisasi massal untuk kucing dan anjing liar. Pasalnya, biaya sterilisasi kucing dapat setara dengan gaji sebulan bagi sebagian warga Kenya.

BACA JUGA:Harga Terbaru Tecno Spark 20, Intip Spesifikasi dan Fitur Unggulannya

Kategori :